Bagikan:

Enggan Direlokasi, Tim Rekonsiliasi Syiah Sampang Jadwalkan Dialog Ulang

Tim rekonsiliasi Syiah Sampang berencana menjadwalkan ulang dialog dengan para pengungsi yang enggan direlokasi ke asrama haji Sukolilo, Surabaya.

NUSANTARA

Jumat, 15 Nov 2013 15:22 WIB

Author

Eli Kamilah

Enggan Direlokasi, Tim Rekonsiliasi Syiah Sampang Jadwalkan Dialog Ulang

syiah, sampang, jawa timur

KBR68H, Jakarta - Tim rekonsiliasi Syiah Sampang berencana menjadwalkan ulang dialog dengan para pengungsi yang enggan direlokasi ke asrama haji Sukolilo, Surabaya. 


Ketua Tim Rekonsiliasi Syiah Sampang, Abdul Ala Basyir mengatakan bakal mengirimkan surat tertulis ke Menteri Agama Suryadharma Ali untuk agenda dialog tersebut. Ini, kata dia, sebagai langkah menindaklanjuti pemulangan pengungsi Syiah ke kampung halaman mereka.


"Kalau rekomendasi kita ya hasil kajian memang pak menteri juga menyampaikan semua harus difasilitasi, yang ingin pulang harus difasilitasi. Ini saya akan melaporkan secara tertulis kepada pak menteri sampai hari kemarin, dan di bawah tetap diadakan dialog-dialog," kata Abdul kepada KBR68H, Jumat (15/11).


Ketua Tim Rekonsiliasi Syiah Sampang Abdul Ala Basyir menambahkan pembangunan rumah pengungsi Syiah tetap akan dilaksanakan. Hingga kini, kata Abdul seluruh pengungsi masih berada di penampungan rumah susun kompleks Pasar Induk Puspa Agro, Jemundo, Sidoarjo, Jawa Timur. 


Sebelumnya Pemprov Jawa Timur berencana memindahkan para pengungsi Syiah yang kini tinggal di Rusun Sidoarjo ke asrama haji Sukolilo Surabaya. Pemprov beralasan pemindahan untuk menghindari pihak-pihak yang menghasut warga Syiah untuk tidak pindah. 


Namun rencana tersebut ditolak pengungsi karena terlalu mendadak. Dalam pelbagai kesempatan pemerintah daerah mensyaratkan pengungsi Syiah untuk bertobat kalau ingin dikembalikan ke kampung halaman.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending