Dikabarkan Hilang Tersapu Banjir, 2 Warga Wasior Kembali ke Rumah

KBR68H, Jayapura- Kodam Cenderawasih mengklaim dua orang warga Wasior, Papua, yang dikabarkan hilang telah ditemukan selamat dari bencana banjir bandang yang menerjang kota tersebut. Kedua orang yang dikabarkan hilang atas nama Karlos Torey dan Aris Nunaki dengan alamat Kampung Isei, Distrik Rasiei telah kembali ke kampungnya dalam keadaan sehat.

Juru bicara Kodam Cenderawasih, Lismer Lumban Siantar mengatakan, hingga saat ini sejumlah ruas jalan dan jembatan penghubung antardistrik masih putus. Misalnya saja sepanjang jalan menuju ke Distrik Wasior sampai Distrik Rasiei sekitar 15 kilometer putus.

“Sebanyak 12 jembatan di 3 distrik juga tak dapat dilewati, yakni Jembatan Mangguray di Distrik Wasior, sehingga mengakibatkan arus lalulintas dari Mangguray menuju Wasior terputus. Kemudian Jembatan Kampung Kabouw di Distrik Wondiboi dan Jembatan Kampung Isui di Distrik Wondiboi,” kata Lismer dalam rilis yang diterima KBR68H hari ini, Kamis (14/11).

Sementara kerusakan fasilitas umum lainnya diantaranya rumah sakit umum setempat tergenang air setinggi 1 meter, hingga mengakibatkan seluruh pasien diungsikan ke Puskesmas Pembantu (pustu) terdekat. “Ada 3 buah gereja yang juga  digenangi air setinggi 1 meter, kemudian rumah pastori jemaat Tandia di Distrik Rasiey hilang dan satu tower Telkomsel di Kampung Isui Distrik Wondiboi roboh,” tutur Lismer dalam rilisnya.

Kota Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat dilanda banjir bandang pada Rabu pagi kemarin. Ini dikarenakan hujan selama tiga hari berturut-turut mengguyur kota tersebut. Akibatnya ada 12 sungai meluap, yakni Sungai Rado, Sungai Sanduay, Sungai Anggris, Sungai Mangguray, Sungai Wanayo, Sungai Kabowouw,. Sungai Kubiari, Sungai Atti, Sungai Rouwi, Sungai Uriemi, Sungai Webi dan Sungai Tandia.

“Akibat banjir bandang ini ada 9 unit rumah yang hanyut dibawa banjir, 9 unit rusah rusak berat dan 4 rumah rusak ringan. Kebanyakan rumah yang rusak dan hilang dibawa banjir terdapat di Kampung Kabouw di Distrik Wondiboy,” kata Lismer.

Saat ini pemda setempat bersama dengan aparat keamanan dan instansi terkait melakukan pengungsian korban banjir ke tempat yang lebih aman dan juga pengerahan alat berat untuk membersihkan sisa material banjir. “Namun kami juga kekurangan bahan BBM untuk pembersihan material tersebut, serta persediaan sembako menipis. Untuk jumlah pengungsi, hingga saat ini masih terus didata,” katanya. (Katharina Lita)

Editor: Anto Sidharta