Curhat Kapolda Papua ke Dubes Australia

KBR68H, Jayapura – Kepala Kepolisian Daerah Papua, Tito Karnavian mengaku, sempat mengutarakan keinginannya untuk memiliki laboratorium forensik kepada Duta Besar Australia, Greg Moriarty, saat berkunjung ke Papua beberapa waktu lalu.

Menurut Tito, keinginannya itu kini tentu tidak bisa ditindaklanjuti di tengah memanasnya hubungan diplomatik Indonesia-Australia pasca-terkuaknya kasus penyadapan telepon Presiden SBY dan orang terdekatnya oleh intelijen Australia.

“Pak Dubes juga menanyakan kira-kira apa yang bisa dibantu. Nah kita hanya menyampaikan saja waktu itu, satu problem yang kita hadapi adalah penyidikan ilmiah. Kita belum punya laboratorium forensik disini. Setiap ada kasus penembakan peluru harus dikirim ke Makassar atau ke Jakarta dan lama prosesnya. Tapi kan kita melihat situasi sekarang kurang begitu kondusif, tentunya kita tidak ingin seolah kita meminta kepada  mereka, itu tidak,” ungkap Tito, Kamis malam (21/11).

Tito Karnavian menjelaskan, pertemuannya dengan Greg Moriarty fokus pada masalah keamanan di Papua.

“Kita sampaikan bahwa Papua relatif aman. Meskipun ada beberapa dinamika yang terjadi. Namun yang paling tegas disampaikan oleh Dubes adalah Pemerintah Australia tetap mendukung integritas Papua dalam NKRI,” ungkap Tito.

Dalam pertemuan itu, lanjut Tito, Duta Besar Greg Moriarty menyampaikan apresiasinya kepada Kepolisian Papua karena berhasil menggagalkan upaya 9 orang pencari suaka asal Sudan dan Suriah menyeberang ke Australia.

Duta Besar Australia Greg Moriarty Kamis kemarin (21/11) berkunjung ke Papua di tengah memanasnya hubungan antarkedua Negara. Selain bertemu dengan Kapolda, Dubes juga bertemu dengan Panglima Kodam Cenderawasih, Christian Zebua dan Pelaksana tugas Sekretaris Daerah Provinsi Papua, Heri Dosinaen. Kunjungan Greg untuk melihat dari dekat pelaksanaan program di bidang Kesehatan dan Pendidikan atas bantuan Australia. (Andi Iriani)

Editor: Anto Sidharta