KBR68H,Jakarta - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta menyebutkan letusan besar tidak akan terjadi di Gunung Merapi. Pernyataan ini menyusul erupsi Merapi yang mengeluarkan abu vulkanik hingga 60 kilometer ke arah Timur kemarin.
Kepala BPPTK Subandrio mengatakan, letusan yang terjadi kemarin merupakan letusan biasa setelah letusan besar Merapi pada 2010 lalu.
"Tampaknya menurut data pemantauan yang kami lakukan baik dari kegempaan, deformasi maupun gas belum ada indikasi mengarah letusan yang lebih besar ataupun letusan yang bersifat magmatis.Dalam sejarah terkini Merapi biasanya letusan normal diakhiri yang dengan pembentukan kubah lava. Nah, proses pasca erupsi biasanya berupa awan panas kecil atau guguran lava. Itu berlangsung berbulan bulan bahkan bisa lebih dari satu tahun pasca puncak erupsi sebelumnya," terang Subandrio dalam Program Sarapan Pagi KBR68H, Selasa (19/11).
Kemarin Gunung Merapi di perbatasan Jawa tengah dan Yogyakarta mengeluarkan asap hitam berketinggian 2.000 meter selama satu setengah jam. Letusan tersebut disertai kerikil dan abu tipis yang mengarah 60 kilometer ke arah timur.
Letusan kecil itu seringkali terjadi jika magma dalam perut bumi sedang memanas. Akibatnya ratusan warga di dusun Glagaharjo, Srunen yang berjarak 4 kilometer dari puncak gunung mengungsi.
Editor: Antonius Eko