KBR68H, Jayapura – Kepolisian Daerah Papua turunkan tim dari Bidang Profesi Pengamanan (Propam) untuk menyelidiki beredarnya video kekerasan yang dilakukan oleh anggota Polisi terhadap pelajar di Wamena, Jayawijaya, Jumat pekan lalu.
Juru Bicara Kepolisian Papua, Sulistyo Pudjo mengatakan, tim ini dibentuk untuk melihat lebih jauh pokok persoalan yang terjadi, bagaimana latar belakangnya serta apakah tindakan yang diambil oleh anggota sudah sesuai prosedur atau tidak.
“Dugaaan adanya kekerasan oleh Polisi terhadap siswa, Polda Papua telah membentuk tim atas perintah Kapolda kepada Kabid Propam yang mengawaki. Dibantu oleh staf yang terpilih, untuk melihat sejauh mana permasalahan yang ada, latar belakang dan tindakan yang ada. Apakah sudah sesuai prosedur atau tidak,”ungkap Sulis di Jayapura, (18/11).
Juru Bicara Kepolisian Papua, Sulistyo Pudjo menjelaskan, video kekerasan yang beredar di youtube berdurasi dua menit tersebut, diduga dilakukan oleh anggota Polres Jayawijaya bermula dari aksi tawuran yang dilakukan sekelompok pelajar dari empat SMU di kota Wamena. Dalam video itu, tampak beberapa anggota polisi yang memukul dengan popor senjata pelajar. Sang pelajar hanya bisa berteriak ketika dipukul.
Menurut Sulis, aksi tawuran pelajar bermula dari ketersinggungan para pelajar dari SMU PGRI, SMU YPK, SMU Yapis dan SMU Santo Thomas atas lagu yang diputar oleh pelajar dari SMUN I.
“Tidak terima mereka lalu menyerang ke SMUN I. Situasi kemudian berkembang dan tidak terkontrol. Ratusan pelajar itu menyerang dengan mempersenjatai diri dengan batu dan kayu,” ungkap Sulis.
Selanjutnya, kata Sulis, untuk mengamankan situasi dan memisahkan dua kelompok pelajar yang terlibat tawuran, puluhan aparat Kepolisian dikerahkan ke lokasi kejadian.
“Saat petugas datang ke lokasi kejadian, pelajar yang sudah bertindak anarkis balik menyerang polisi. Mereka melempari mobil dinas Kapolres dan mobil patroli dengan batu hingga kaca hancur. Bahkan, beberapa anggota terluka terkena lemparan batu hingga dilarikan ke rumah sakit,”jelasnya.
Sulis menyesalkan aksi penyerbuan yang menyebabkan terjadinya tawuran antar pelajar tersebut. Menurutnya, seharusnya pihak sekolah bisa lebih sigap menanggapi isu yang terjadi di lingkungan sekolah. “Kita berharap persoalan ini bisa segera diredam. Oleh sebab itu kita mengharapkan dukungan dari semua pihak baik pemerintah, tokoh adat, agama, tokoh pemuda, dan pihak sekolah untuk duduk bersama mencari solusi terbaik agar ke depan peristiwa ini tidak terulang lagi,” harapnya.
Lebih jauh katanya, pasca kejadian tawuran akitivitas pendidikan di kota Wamena sudah kembali. Para pelajar yang terlibat tawuran sudah kembali bersekolah.
Editor: Suryawijayanti
Beredar, Video Kekerasan Anggota Polisi Jayawijaya Terhadap Pelajar
KBR68H, Jayapura

NUSANTARA
Senin, 18 Nov 2013 17:29 WIB

Video Kekerasan, Polisi Jayawijaya, Pelajar
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai