Bagikan:

Atasi Macet, Akademisi Dukung Penerapan Pajak Progresif

Kalangan akademisi mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta menerapkan pajak progresif untuk mengatasi kemacetan di ibu kota. Rencana itu akan diterapkan pada awal tahun 2014.

NUSANTARA

Rabu, 20 Nov 2013 11:11 WIB

Author

Green Radio

Atasi Macet, Akademisi Dukung Penerapan Pajak Progresif

Macet, Akademisi, Pajak Progresif, Jakarta

KBR68H, Jakarta – Kalangan akademisi mendukung rencana Pemprov DKI Jakarta menerapkan pajak progresif untuk mengatasi kemacetan di ibu kota. Rencana itu akan diterapkan pada awal tahun 2014.

Menurut pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Ellen Tangkudung penerapan pajak progresif merupakan salah satu cara untuk membuat warga Jakarta mau menggunakan transportasl umum.

“Untuk mengatasi kemacetan di Jakarta Pemprov perlu melakukan berbagai program. Saya setuju diberlakukan pajak progresif, jalan berbayar dan lainnya walaupun bukan soslusi tunggal. Karena cara-cara itu bukan dilakukan secara sendiri-sendiri tapi memang harus dilakukan secara bersamaan dan bagaimana upaya untuk orang beralih dari angkutan pribadi ke angkutan umum,” kata Ellen Tangkudung kepada Green Radio.

Ellen menambahkan, melihat kondisi kemacetan saat ini, kebijakan tarif progresif mendesak untuk dilakukan Pemprov DKI.

“Jika tidak cepat beralih (dari angkutan pribadi ke angkutan umum) tidak perlu menunggu 5 tahun atau 10 tahun ke depan Jakarta macet tapi tahun depan sudah macet,” ujarnya.  

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan memberlakukan pajak progresif tahun depan sebagai salah satu menekan angka kemacetan di Jakarta.   Nantinya, pajak progresif akan dinaikan setinggi mungkin bagi pemilik kendaraan bermotor lebih dari satu.

Sumber: Green Radio
Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending