KBR68H, Balikpapan - Helikopter milik TNI jenis M17 jatuh di wilayah hutan Malinau, Kalimantan Utara. Helikopter tersebut terbang dari Bandara Juwata, Tarakan saat membawa bahan-bahan bangunan untuk membuat pos perbatasan di Desa Apoping, Kecamatan Bahau Ulu, Kabupaten Malinau.
Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim – Kaltara Mugiono mengatakan, helikopter tersebut jatuh pukul 10.45 WITA. Kata dia, 19 penumpang dari aparat TNI dan masyarakat sipil belum diketahui nasibnya. Tim Basarnas Kaltim sedang menuju ke lokasi jatuhnya helikopter tersebut.
“Iya betul pak, barusan sekitar jam 10.30 wita, milik TNI Angkatan Darat, rencana dari Tarakan ke Malinau, 19 orang (penumpang), ini saya belum tahu (kondisi penumpang) karena teman-teman masih meluncur ke lapangan,” kata Mugiono.
Setelah kecelakaan ini, Kodam VI Mulawarman membuat Posko darurat di bandara Juwata Tarakan. Proses evakuasi Helikopter juga masih berlangsung. Juru Bicara TNI AD Rukman Ahmad menjelaskan, tim evakuasi sedang bekerja. Namun, dia belum bisa memberikan rincian korban tewas dari pesawat yang mengangkut 19 penumpang terdiri dari TNI dan warga sipil tersebut.
"(Muatannya apa saja pak?) Membawa orang yang akan membangun pos di wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia. (Katanya juga membawa logistik pak?) Iya mungkin bawa beberapa material untuk membangun perbatasan," jelasnya kepada KBR68H ketika dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (09/11).
Juru Bicara TNI AD Rukman Ahmad menambahkan, jenis pesawat yang jatuh adalah helikopter M17. Pesawat ini merupakan pesawat angkut kelas menengah rancangan Rusia. Indonesia memiliki beberapa unit pesawat jenis ini yang memang dioperasikan oleh TNI AD.
Dari informasi yang dihimpun KBR68H, pesawat yang sedang menuju pos pengamanan perbatasan Indonesia-Malinau dari Kota Tarakan, Kalimantan Utara, jatuh karena mesin mati mendadak. Sebagian penumpang yang selamat mengalami luka bakar.
Editor: Suryawijayanti