KBR68H, Yogyakarta - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan asap hitam dengan ketinggian hingga 2.000 meter selama satu setengah jam.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Subandriyo mengatakan, letusan freatik yang terjadi hari ini disertai dengan kerikil dan abu tipis yang mengarah ke arah timur hingga 60 kilometer. Menurutnya, letusan kecil tersebut kerap terjadi jika magma di dalam perut bumi sedang memanas.
"Tidak ada gejala awal yang bisa dibaca. Aktivitas yang sifarnya artificial, yang sifatnya sesaat dan setelah itu selesai .Yang bisa kita baca gejalanya adalah aktivitas magmatis yang mengarah ke erupsi, tapi aktivitas saat tersebut hanya sesaat saja. Dan satu menit sebelum hal itu terjadi ada gempa tektonik yang terjadi di Ciamis dan kemungkinan hal itu yang mengguncang perut bumi Merapi," ujar Subandriyo.
Kepala BPPTKG Subandriyo menambahkan, saat ini status Merapi masih normal. Meletusnya Merapi kali ini merupakan kejadian sesaat yang biasa dialami gunung berapi normal.
Sementara itu, letusan dan hembusan berwarna hitam yang dikeluarkan Merapi mengakibatkan ratusan warga di dusun Glagaharjo, Srunen yang berjarak 4 kilometer dari puncak gunung mengungsi.
Editor: Antonius Eko