KBR68H, Jakarta – Supir angkutan kota (angkot) di Jakarta yang masih anak baru gede alias ABG kerap membuat resah pengguna sarana transportasi umum di ibu kota. Kebanyakan dari mereka yang adalah “supir tembak” alias supir  tanpa identitas dan seragam resmi itu kerap membuat penumpang tidak nyaman dan aman.

Namun, faktanya hingga kini masih ada supir ABG yang berkeliaran di Ibu Kota Jakarta. Warga di Jakarta pun kerap meminta agar Dinas Perhubungan DKI Jakarta serius menuntaskan masalah ini. Salah satunya diungkapkan Chika, yang setiap hari menggunakan transportasi angkot.

"Memang seharusnya ada sanksi yang tegas untuk supir tembak, mereka ugal-ugalan, nggak punya SIM, bisa saja membahayakan penumpang," kata Chika ketika ditemui di Jakarta, Selasa (19/11).

Di tengah ketakutan penumpang, para supir ABG masih nekat untuk mengemudikan kendaraan umum. Padahal mereka masih di bawah umur dan belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).

“Supir tembak” seolah masa bodoh dengan ketakutan para penumpang. Saat ditemui saat berganti posisi sebagai “supir tembak” ABG, Antono mengatakan bahwa ia menjalani pekerjaan itu karena butuh uang.

"Umur saya emang baru 16 tahun, tapi gimana lagi, saya kan butuh uang. Buat makan, jajan, sama nongkrong," kata Antono saat mengendarai angkutan M16 jurusan Kampung Melayu-Pasar Minggu itu.

Ketika ditanya tentang bahaya yang bisa saja terjadi, karena pengemudi di awah umur, Antono menambahkan, "ya kalo urusan bahaya mah belakangan, yang penting dapet duit sama perut kenyang."

Aksi supir angkot ABG sebelumnya telah memakan korban di Koja, Jakarta Utara. Seorang pengemudi angkutan umum berusia 15 tahun, Rabu lalu (13/11) menabrak sebuah becak dan dua unit sepeda motor. Dalam kecelakaan tersebut, salah satu korban adalah seorang nenek berusia 68 tahun bernama Amilah. Ia mengalami luka di kepala dan wajah karena terjatuh dari becak yang dinaikinya.

Editor: Anto Sidharta