“Menurut arahan yang ada di dalam tata ruang, memang sektor perumahan itu menempati ruang yang paling besar di dalam lahan-lahan DKI Jakarta. Jadi lebih kurang 50 persen lahan di DKI Jakarta itu dimanfaatkan oleh pemukiman dan fasilitasnya, di situ ada unsur pemukiman golongan menengah atas, ada menengah bawah. Pemprov DKI memberi perhatian lebih untuk golongan bawah, bentuknya itu misalnya perbaikan lingkungan pemukiman di kawasan kumuh,” kata Sarwo Handayani, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda DKI Jakarta.
Perbaikan itu, kata Sarwo Handayani, seperti penambahan infrastruktur untuk aksesibilitas, saluran air, kemudian fasilitas MCK, dan sebagainya.
“Selain perbaikan lingkungan yang kurang baik tadi, kita juga membangun rumah susun sederhana sewa, ini seringkali karena kebutuhan akan tempat tinggal itu sedemikian tinggi, mereka yang tidak mampu seringkali menempati tempat-tempat yang tidak layak. Pemprov DKI di dalam melaksanakan pembangunan seringkali menghadapi hambatan karena mereka harus pindah, untuk itu kita siapkan Rusunawa tadi. Jadi setiap tahun ada program yang dilakukan untuk pembangunan rusun, kemudian bagi warga yang terkena dampak proyek itu bisa diberikan prioritas untuk menempati rusun itu.”