“Kalau berdasarkan informasi yang kita dapat memang didampingi oleh Polhut, sayangnya tidak ada koordinasi yang baik. Biasanya ketika dia check in harus ada pendamping yang ikut bersama, saya tidak mengerti prosesnya kenapa si Polhut sudah sampai Jakarta tapi barangnya tertinggal di Medan dan dikirim kembali,” kata Pramudya Harzani, aktivis lingkungan dari Jakarta Animal Aids Network JAAN.
Pram menabahkan, perlu ada perhatian khusus jika hal itu dilakukan. “Misalnya setiap pengiriman satwa yang dilindungi harus didampingi polisi kehutanan, kemudian akan sangat baik lagi jika didampingi tenaga ahli, seperti dokter hewan. Kedua, perlu sekali bahwa ketika mengirim satwa dipilih jadwalnya yang tidak ramai, ketika jadwal tidak ramai otomatis tidak ada komplain penumpang lain.”