“Yang namanya jalur sepeda sebenarnya mengacu ke konsep green. Jalur sepeda yang di BKT itu memang bagus, mewah, tapi sayangnya diaspal, sehingga tidak bisa meresap air. Sehingga setiap 20 meter ada seperti polisi tidur supaya sepeda itu tidak terlalu kencang jalannya, karena selain jalur sepeda itu juga pedestrian untuk pejalan kaki sehingga resikonya besar dimana sepeda itu kencang.”
Toto juga mengatakan bahwa jalur sepeda di KBT dikhususkan untuk sepeda dan bukan untuk motor. “Yang saya dengar kemarin itu di jalur seberangnya untuk motor, padahal dua-duanya untuk sepeda, tapi tidak apa-apa seberangnya untuk motor tapi yang jalur sepeda ya sepeda, bukan motor. Makanya hari Minggu lalu kita melakukan sosialisasi boleh dikatakan demo damai untuk merebut jalur sepeda Banjir Kanal Timur yang harusnya untuk sepeda.”
Sementara itu menurut Nirwono Yoga, pengamat kebijakan publik, secara teknis sudah sesuai dengan masterplan jalur sepeda yang waktu kita bantu buatkan. Tapi ada beberapa catatan rekomendasi untuk menjaga sterilisasi jalur sepeda, itu yang belum diterapkan di lapangan.
“Kualitas jalur sepeda masih belum memenuhi persyaratan dari teman-teman pengguna sepeda, rak parkir sepeda juga belum standar, teman-teman masih kesulitan parkir. Kemudian keterlibatan masyarakat sekitarnya itu belum merasa menjadi bagian jalur sepeda itu untuk mereka.”
Perlu dijaga oleh petugas atau dipasang rambu-rambu yang sering dilanggar, sehingga nanti warga sendiri yang bertindak jika ada sepeda motor yang mencoba masuk ke jalur sepeda.