Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Banda Aceh, T Iwan Kesuma mengatakan, mesin itu beratnya 70 ton dan mampu menghancurkan 150 ton sampah setiap harinya. Keberadaan mesin penghancur sampah itu sangat menguntungkan pemerintah kota, karena sampah yang didaur ulang ini bisa menambah pendapatan asli daerah dan menjaga kebersihan kota.
Jadi sampah-sampah itu kita harapkan bisa menjadi bahan baku pembuatan pupuk organik, kita nanti akan bekerja sama dengan pihak swasta dan perbankan untuk mendukung program ini, katanya.
Iwan menambahkan, alat ini juga mampu menghancurkan sisa makanan, sayuran dan daun-daun kering untuk diproses menjadi kompos.
Mesin yang harganya mencapai dua milyar rupiah itu sudah ditempatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Kampung Jawa, Banda Aceh.