KBR, Sleman- Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta berupaya untuk menjaga ketahanan pangan dan menekan angka stunting dengan memberikan bantuan beras untuk 91.475 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Penjabat Sementara (Pj) Bupati Kabupaten Sleman, Kusno Wibowo mengatakan, bantuan beras ini merupakan kedua kalinya di tahun ini dimana masing-masing KPM menerima 10 kilogram beras.
Kata dia, bantuan ketiga juga akan dilaksanakan pada Desember mendatang.
"Dengan harapan masyarakat Sleman yang rentan miskin ataupun yang kategori miskin itu kemudian bisa berdaya dalam hal ini menghadapi adanya inflasi kemudian ini juga mudah-mudahan menjadi salah satu solusi. Salah satu ya solusi bagaimana bisa mengurangi adanya stunting adanya kemiskinan yang ada di Kabupaten Sleman, " katanya di Kalurahan Margokaton, Kabupaten Sleman, Kamis (10/10/2024).
Kusno menjelaskan, bantuan ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Sleman. Sebab di Kabupaten Sleman angka stunting masih terbilang tinggi.
"Kabupaten Sleman ini juga masih punya pekerjaan rumah di antaranya adalah angka stunting yang masih tinggi. Nah pada kesempatan ini salah satunya adalah dengan penyaluran bantuan cadangan pangan pemerintah ini untuk mendukung percepatan menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Sleman," ujarnya.

Warga Kalurahan Margokaton menerima bantuan beras dari Pemkab Sleman DIY, Kamis (10/10/24). (KBR/Ken)
Pj Bupati Kabupaten Sleman, Kusno Wibowo mentargetkan, penyaluran bantuan pangan pemerintah ini akan selesai di bulan Oktober ini secara bertahap. Sementara giat kali ini ada beberapa lokasi dan dilanjutkan sampai target 86 kelurahan selesai.
"Kami berpesan kepada lurah dan perangkat kelurahan lokasi penerima bantuan untuk dapat memantau dan terus mengevaluasi penyaluran bantuan pangan ini agar dapat tepat sasaran sesuai yang telah ditetapkan oleh badan tangan nasional," ungkapnya.
Baca juga:
- Target Stunting Terancam Gagal, Efektivitas Anggaran Dipersoalkan
- 52 Ribu Anak di NTB Alami Stunting, Dinkes: Pola Asuh Keliru
- Kondisi Keluarga di Indonesia Dikhawatirkan Hambat Penanganan Stunting
Sementara itu Pelaksana Tugas Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono menambahkan, total beras yang diberikan kepada masyarakat KPM sebanyak 914 ton beras berasal dari Vietnam dengan kualitas medium. Bahkan sebelum disalurkan, pihaknya sudah melakukan uji rasa dan uji organoleptik atau penginderaan.
"Kami coba sampling dari 10 penerima, saya tanya beras yang diterima dua bulan yang lalu seperti apa waktu masak dicampur tidak. Jadi dari 10 orang yang menjawab dicampur hanya satu yang sembilan tanpa dicampur," tandasnya.
Suparmono menyebut, beras ini berasal dari cadangan pangan pemerintah di Jakarta yang memegang kendali di Badan Pangan Nasional. Sementara untuk masalah data KPM, Dinas Pertanian berkoordinasi dengan Dinas Sosial melalui verifikasi dan validasi.
"Kalau data-data intinya kami tetap dari data kemiskinan ekstrem yang asalnya dari Kementerian PMK. Jadi datanya dari sana kemudian di bawah divervikasi dan validasi dengan Dinas Sosial kemudian distribusi ke masing-masing kelurahan," pungkasnya