KBR, Aceh– Sebagian wilayah Provinsi Aceh masih diterjang banjir hingga Minggu, 12 Oktober 2024. Banjir terparah terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang, dengan jumlah pengungsi mencapai 665 Kepala Keluarga (KK) atau 1.265 jiwa.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Syahril mengatakan, satu rumah dan satu unit mobil pick up rusak terseret arus banjir setinggi 1,5 meter. Kini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya mengevakuasi korban banjir yang terjebak di lokasi.
"Inilah kita ini, lagi komunikasi dengan kawan-kawan (BPBD-red) kabupaten, biasanya BPBA kalau ada pernyataan bencana dari kabupaten, kita mungkin bisa dorong bantuan masa panik sebentar. Prediksi Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) curah hujan masih tinggi,” kata Muhammad Syahriel kepada KBR, Minggu, 13 Oktober 2024.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat ada sepuluh kabupaten/kota yang dilanda banjir. Yaitu, Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Nagan Raya, Subulussalam, Gayo Lues, Aceh Tengah, Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, dan Aceh Singkil.
Banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Aceh ini terjadi sejak sepekan lalu.
Satu Keluarga Meninggal
Pada Jumat, (11/10/2024), berdasarkan data sementara BPBA, tercatat ada 105 desa di delapan kabupaten/kota yang diterjang banjir. Dari ratusan desa itu, 1.370 Kepala Keluarga (KK) atau 8.226 jiwa telah mengungsi.
Ratusan desa itu adalah, 2 desa di Gayo Lues, Aceh Selatan 1 desa, Nagan Raya 14 desa, Subulussalam 2 desa, Aceh Barat Daya 10 desa, Aceh Tengah 7 desa, Aceh Tenggara 29 desa, dan Aceh Utara 40 desa.
Banjir juga merenggut satu keluarga dengan korban jiwa berjumlah 4 orang di Desa Ramung Ara, Kecamatan Celala, Kabupaten Aceh Tengah. Keempatnya tertimbun tanah longsor akibat tanah yang labil terus–menerus diguyur hujan..
Keempat korban itu adalah Caisar Sofian, Putri Amanda, dan kedua anaknya, yaitu Sofia Putri (10), dan Ghibran Naufa (5).
Baca juga: