KBR, Pangkalan Bun- Rencana pemerintah untuk mengevakuasi warga korban kabut asap mendapat penolakan sejumlah warga. Warga mengaku takut kehilangan pekerjaan yang menjadi sumber penghasilannya jika mengungsi. Menurut Aida, seorang penjahit sekaligus pengajar Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, dirinya mengaku takut kehilangan pekerjaan jika harus mengungsi ke luar daerah.
"Kalau mengungsi kan harus meninggalkan pekerjaan, kalau ditinggal begitu saja penghasilan kita masuknya dari mana? Pendapatan kita, apalagi meninggalkan keluarga di rumah, kan masih ada anak-anak (saya) yang lain," kata Aida, Senin (26/10/2015)
Aida yang kini sedang hamil lima bulan ini mengaku tetap nekat bertahan meski mulai merasakan perubahan pada janinnya. Selama kabut asap parah sebulan terakhir dia mengaku sering mengalami sesak nafas dan janinnya menjadi kurang aktif. Tidak hanya itu, anaknya yang duduk di kelas 2 SD juga mulai terserang batuk dan radang tenggorokan.
Editor: Malika