Bagikan:

Sungai Jombang Tercemar Limbah, Lima Pabrik Tak Kunjung Dikenai Sanksi

Dari lima perusahaan itu, Pabrik Gula Djombang Baru diduga merupakan penyumbang terbesar keluarnya limbah yang mencemari sungai Vanengel hingga sungai Konto.

BERITA | NUSANTARA

Kamis, 08 Okt 2015 15:37 WIB

Sungai Jombang Tercemar Limbah, Lima Pabrik Tak Kunjung Dikenai Sanksi

Sungai di Desa Tambakberas, Jombang tercemar limbah pabrik. (Foto: Muji Lestari/KBR)

KBR, Jombang – Aktivis lingkungan di Jombang, Jawa Timur, mendesak Pemerintah Kabupaten Jombang menindak tegas beberapa perusahaan besar pelaku pencemaran limbah ke sungai yang melintas di kota itu.

Aktivis lingkungan dari Jaringan GUSDURian Jombang Aan Anshori menyebut, ada lima perusahaan yang sudah diidentifikasi Pemkab Jombang sebagai pelaku pencemaran sungai.

Namun, hingga kini perusahaan itu tidak dikenai sanksi yang bisa menimbulkan efek jera.  

"Bagi saya apa yang dilakukan pemerintah kabupaten saat ini yang hanya menegur secara administratif atau bagaimana itu hanya bentuk ketidakmampuan pemerintah dalam melindungi warga. Menegur itu kan mengakui bahwa limbah itu dikontribusi oleh lima perusahaan itu. Artinya apa, mereka sebenarnya telah terbukti melakukan pencemaran terhadap sungai itu, bukti sudah ada pelakunya juga sudah ada," kata Aan anshori, Kamis (8/10).

Menurut Aan Anshori, dari lima perusahaan itu, Pabrik Gula Djombang Baru diduga merupakan penyumbang terbesar keluarnya limbah yang mencemari sungai Vanengel hingga sungai Konto.

Sekitar 50 persen limbah yang mencemari sungai diduga berasal dari Pabrik Gula Djombang Baru.

"Itu kan sebenarnya rahasia umum, saya menduga kuat itu limbahnya dikontribusi oleh banyak perusahaan tetapi saya kira PG juga wajib mengklarifikasi apakah benar itu bukan limbahnya. Karena masyarakat selalu merujuk pada PG itu. Pabrik Gula harus berani kalau itu memang bukan limbahnya, ya omong," kata Aan.

Hingga saat ini kondisi sungai vanengel yang melintasi pemukiman padat penduduk di Kota Jombang nampak kotor. Selain berbau tidak sedap, air sungai juga berwarna hitam.

Bahkan pada aliran yang semakin jauh, air sungai kerap mengalami perubahan warna, dari kuning, hitam dan putih.

Warga yang tinggal di bantaran sungai kerap mengeluh karena bau tidak sedap dari sungai semakin parah saat musim kemarau seperti sekarang ini. Limbah menumpuk saat air sungai jarang mengalir.

Ketika dikonfirmasi, General Manager Pabrik Gula Djombang Baru, Arif menyangkal limbah yang mencemari sungai vanegel hingga sungai Konto berasal dari pabriknya.

Arif mengklaim tidak ada masalah pada sistem pengolahan limbah di pabriknya. Menurut Arif, Pabrik Gula dibawah pimpinanya itu hanya membuang air sisa dari proses pendingan mesin pabrik atau air jatuhan.

Editor: Agus Luqman 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending