Setelah Bangun Seribu Embung Irigasi, Banyuwangi Siapkan Lahan Abadi Pertanian
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pembangunan saluran irigasi itu dinilai cukup ampuh untuk mengatasi kekeringan di daerahnya.

Ilustrasi embung tadah hujan. (Foto: @Buyung, situs: balitjestro.litbang.pertanian.go.id)
KBR, Banyuwangi - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Hingga tahun 2015 ini telah berhasil membangun 1000 lebih penampungan air irigasi atau embung di daerah kekeringan. Hal itu untuk menghindari terjadinya gagal panen terhadap komoditas utama bahan-bahan pokok.
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pembangunan saluran irigasi itu dinilai cukup ampuh untuk mengatasi kekeringan di daerahnya.
kata dia, dengan pembangunan embung dan saluran irigasi itu dimusim kemarau tahun ini, daerah yang dilanda kekeringan di wilayahnya tidak sampai 1 persen.
Kata Anas, pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016, Pemkab Banyuwangi telah menganggarkan 50 miliar untuk menambah pembanguan jaringan irigasi tersier.
Diharapkan kata Anas, dengan banyaknya saluran irigasi ini daerah terdampak kekeringan di Banyuwangi terus berkurang.
"Kemarin itu tidak sampai satu persen, jadi relative kecil. Dan ini sebagian kita atasi dengan sumur bor. Jadi sumur bor yang dulu kita bantu mulai jalan tetapi harus kita kelola. Karena ada beberapa sumur bor petani sudah jalan, tapi sumur masyarakat airnya kurang. Maka saya minta agar tidak ada konflik antara sumur bor untuk umum dan untuk pertanian," kata Abdullah Azwar Anas (7/10).
Dan ini terbantu dengan 1087 irigasi yang sudah kita bangun, sehingga yang dulu misalnya 10 kilo sudah kering, ini bisa sampai 20 kilo, karena saluran irigasinya jalan," tambah Azwar Anas.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, pemerintah juga membagikan puluhan alat sumur bor ke daerah yang saat ini mengalami kekeringan.
"Tantangan konversi lahan pertanian saat ini sangat luar biasa," kata Azwar Anas. Karena itu, Anas menjanjikan akan bekerja keras menjaga lahan pertanian dengan membuat sejumlah regulasi.
Diantara regulasi yang disiapkan adalah zonasi lahan pertanian, lahan abadi dan aturan ketat untuk pengembangan sektor properti.
Untuk lahan abadi pertanian, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan areal dengan luas sekitar 70.000 hektare yang tidak boleh diganggu gugat.
Selain saluran irigasi dan sumur bor, Pemkab Banyuwangi juga sedang membangun Waduk Bajulmati yang diproyeksikan bisa mendukung intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian seluas 180 hektare.
Editor: Agus Luqman
Menurut Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, pembangunan saluran irigasi itu dinilai cukup ampuh untuk mengatasi kekeringan di daerahnya.
kata dia, dengan pembangunan embung dan saluran irigasi itu dimusim kemarau tahun ini, daerah yang dilanda kekeringan di wilayahnya tidak sampai 1 persen.
Kata Anas, pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2016, Pemkab Banyuwangi telah menganggarkan 50 miliar untuk menambah pembanguan jaringan irigasi tersier.
Diharapkan kata Anas, dengan banyaknya saluran irigasi ini daerah terdampak kekeringan di Banyuwangi terus berkurang.
"Kemarin itu tidak sampai satu persen, jadi relative kecil. Dan ini sebagian kita atasi dengan sumur bor. Jadi sumur bor yang dulu kita bantu mulai jalan tetapi harus kita kelola. Karena ada beberapa sumur bor petani sudah jalan, tapi sumur masyarakat airnya kurang. Maka saya minta agar tidak ada konflik antara sumur bor untuk umum dan untuk pertanian," kata Abdullah Azwar Anas (7/10).
Dan ini terbantu dengan 1087 irigasi yang sudah kita bangun, sehingga yang dulu misalnya 10 kilo sudah kering, ini bisa sampai 20 kilo, karena saluran irigasinya jalan," tambah Azwar Anas.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menambahkan, pemerintah juga membagikan puluhan alat sumur bor ke daerah yang saat ini mengalami kekeringan.
"Tantangan konversi lahan pertanian saat ini sangat luar biasa," kata Azwar Anas. Karena itu, Anas menjanjikan akan bekerja keras menjaga lahan pertanian dengan membuat sejumlah regulasi.
Diantara regulasi yang disiapkan adalah zonasi lahan pertanian, lahan abadi dan aturan ketat untuk pengembangan sektor properti.
Untuk lahan abadi pertanian, Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan areal dengan luas sekitar 70.000 hektare yang tidak boleh diganggu gugat.
Selain saluran irigasi dan sumur bor, Pemkab Banyuwangi juga sedang membangun Waduk Bajulmati yang diproyeksikan bisa mendukung intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian seluas 180 hektare.
Editor: Agus Luqman
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai