KBR, Cilacap – Krisis air bersih di Cilacap Jawa Tengah makin meluas. Hingga hari ini tercatat 86 desa di 15 kecamatan mengalami krisis.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Try Komara Sidhy menjamin pasokan air bersih masih mencukupi hingga akhir kemarau, yang diprediksi terjadi hingga akhir bulan ini.
Selain dari dari BPBD, bantuan air bersih juga diberikan Bakorwil III Jawa Tengah, PMI dan sejumlah perusahaan besar Cilacap, seperti Pertamina, BRI, dan pabrik semen Holcim.
Selain bantuan air bersih, BPBD Cilacap juga melakukan program pipanisasi air bersih dari wilayah pegunungan ke wilayah padat penduduk.
"Diperkirakan kemarau sampai akhir Oktober. Kami memasang pipa atau pipanisasi untuk mengalirkan air bersih dari ketinggian. BPBD Cilacap memiliki persediaan 500 tangki. Hingga akhir Oktober nanti diperkirakan cukup. Sebab kita mendapat bantuan dari Bakorwil III Jawa Tengah dan lainnya," kata Try Komara.
Tri Komara menambahkan hingga kini BPBD sudah mengirimkan 360 tangki air bersih ke daerah krisis.
Kecamatan Patimuan menjadi daerah paling banyak dikirim air bersih dengan jumlah 127 tangki, disusul Kecamatan Kawunganten 101 tangki dan Bantarsari 50 tangki.
Angka ini bertambah jika ditambah denngan bantuan air bersih dari PMI, Bakorwil III dan bantuan dari sejumlah perusahaan swasta.
Editor: Agus Luqman
Krisis Air Bersih di Cilacap Meluas
Selain bantuan air bersih, BPBD Cilacap juga melakukan program pipanisasi air bersih dari wilayah pegunungan ke wilayah padat penduduk.

Warga antri air bersi bantuan dari BPBD. (Foto: M Ridlo Susanto/KBR)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai