KBR, Kupang - Pemerintah Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur meminta warga di daerah itu menanam kelor (Moringa oleifera Lam), yang dalam bahasa setempat disebut Marungga.
Kelor merupakan tanaman perdu yang tinggi pohonnya bisa mencapai 10 meter, dan bisa tumbuh subur di dataran rendah hingga dataran tinggi. Tanaman ini mudah ditanam, dan sudah tidak asing di daerah NTT sebagai pakan ternak dan konsumsi keluarga.
Bupati Kupang Ayub Titu Eki mengatakan sudah ada investor yang ingin membeli daun kelor. Harga daun kelor kering, kata Ayub Titu Eki, ditawarkan 2 dolar perkilogram.
"Saya memang belum bisa menyanggupi ini. Karena apa? Kalau satu bulan tiga ton berulang-ulang ya sulit, kecuali kita punya kebun marungga ini sudah terlalu luas. Nah karena itu saya harap supaya semua orang-orang di desa ya termasuk yang sekarang sudah dapat dana desa, siapa tahu bikin kebun desa. Sebagian coba tanam itu daun marungga. Ada yang mau beli, katanya satu kilo dua dolar, satu dolar sekarang 14 ribu," kata Ayub Titu Eki di Kupang, Kamis (08/10).
Bupati Kupang Ayub Titu Eki mengatakan, pihaknya terus mendorong agar petani di kabupaten itu menanam kelor dan tanaman lain lewat program tanam paksa, paksa tanam.
Dia mengatakan, daun kelor memiliki manfaat ganda. Selain bisa dijual, daun kelor juga untuk dimakan sendiri, atau jadi pakan ternak.
Bahkan kata Ayub Titu Eki, kelompok penggerak PKK di Kabupaten Kupang akan menjadikan daun kelor sebagai pupuk organik.
Editor: Agus Luqman
Investor Datang, Warga Kupang Diminta Tanam Pohon Kelor
Kelor merupakan tanaman perdu yang tinggi pohonnya bisa mencapai 10 meter, dan bisa tumbuh subur di dataran rendah hingga dataran tinggi.

Daun kelor untuk pakan ternak. (Foto: ntb.litbang.pertanian.go.id)
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai