KBR, Semarang- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Kota Semarang mengidentifikasi kabut asap yang melanda di sebagian kota dan kabupaten Semarang, bukan kiriman dari kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera. Fenomena kabut asap diduga karena dampak asap kebakaran hutan di Gunung Lawu.
Kasi Observasi dan Informasi BMKG Ahmad
Yani Semarang Sukarno mengatakan tebal tipisnya kabut, juga dipengaruhi area lahan yang terbakar.
“Besar kecilnya memang terpengaruh oleh kebakaran hutan di
sejumlah wilayah di Pulau Jawa. Seperti kebakaran hutan di Gunung Lawu.
Ditambah lagi juga ada pengaruh dari kebakaran hutan Gunung Merbabu
maupun pegunungan lainnya di Jawa Tengah yang sempat terbakar,” ujarnya kepada KBR, Sabtu (24/10).
Dia tambahkan, kejadian ini juga terjadi di daerah lain semisal Jepara dan Solo.
“Dalam pantauan kami kabut asap itu ada di sejumlah wilayah yang terkena dampak karena kebakaran hutan di sana (Gunung Lawu -red) beberapa waktu lalu itu," tambahnya.
"Asap atas kebakaran itu bergerak ke arah sini sehingga di sejumlah wilayah tersebut tertutup kabut dan terkesan mendung meskipun tidak terjadi hujan,” jelasnya lagi.Meski begitu, pihaknya tetap meminta masyarakat untuk waspada dan gunakan pelindung hidung maupun mata saat berkendara.
Editor: Dimas Rizky