KBR, Balikpapan - Kemarau yang berkepanjangan membuat debit air di Waduk Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, terus berkurang. Padahal air waduk itu menjadi pemaso utama air baku PDAM Balikpapan. Akibatnya diprediksi, PDAM hanya bisa melayani kurang lebih 30 hari ke depan
Kondisi ini membuat PDAM Balikpapan mulai membatasi distribusi air bersih ke masyarakat. Di tengah situasi ini, sejumlah warga memanfaatkan “peluang” ini dengan menjadi penjual air bersih keliling.
Junaidi, salah salah penjual air bersih keliling mengatakan, dari menjual air, ia bisa mendapat untung ratusan ribu rupiah per hari.
"Ya kita kan intinya jualan saja. Satu tandon dijual tergantung jarak tempuh, satu tandon (isi) 1.000 liter. Modalnya satu tandon Rp20 ribu, dijual rata-rata terdekat Rp60 ribu hingga Rp70 ribu, jarak jauh Rp125 ribu hingga Rp150 ribu," kata Junaidi, Selasa (7/10).
Kata dia, modal yang mereka keluarkan untuk membeli air bersih di pangkalan air hanya Rp 20 ribu per 1.000 liter. Sehingga keuntungan yang ia peroleh cukup besar karena dalam sehari bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp600 ribu.
Editor: Anto Sidharta
Warga Balikpapan Krisis Air, Penjual Air Malah Untung
Kemarau yang berkepanjangan membuat debit air di Waduk Manggar, Balikpapan, Kalimantan Timur, terus berkurang. Padahal air waduk itu menjadi pemaso utama air baku PDAM Balikpapan. Akibatnya diprediksi, PDAM hanya bisa melayani kurang lebih 30 hari ke depa

NUSANTARA
Selasa, 07 Okt 2014 18:21 WIB


Warga Balikpapan, Krisis Air, Penjual Air
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai