KBR, Lhokseumawe – Ratusan pengunjuk rasa dari mahasiswa dan masyarakat pemilik lahan Desa Blang Lancang dan Rancong, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, melakukan aksi demonstrasi di halaman gerbang utama PT Arun LNG, Rabu (15/10). Aksi itu berakhir ricuh.
Koordinator Orator Aksi, Tri Juanda mengatakan, demontrasi terjadi karena belum tuntasnya penyelesaian relokasi ganti rugi lahan terhadap 542 warga pemilik tanah pemukiman Desa Blang Lancang dan Rancong yang dijadikan sebagai proyek vital Arun.
“kalau tidak mendapat tanggapan, kita akan membawa massa lebih banyak lagi menyelesaikan massa lebih banyak lagi sampai tuntas,” ancam Tri Juanda.
Sementara Presiden Direktur Arun, Gusti Azis menjelaskan, permasalahan relokasi tersebut masih menunggu keputusan pembahasan antara pihak Pertamina dengan Pemprov Aceh.
“Masalah reseltment ini sedang dibicarakan antara Pemerintah Aceh, Pusat dan Pertamina. Yang Mana penyelesaian saat ini mendekati tahap-tahap akhir, ” jelas Gusti menjawab KBR.
Aksi unjuk rasa tersebut mendapat pengamanan ketat aparat keamanan dari Polres Lhokseumawe. Salah-seorang pendemo terpaksa menjalani perawatan medis di rumah sakit karena pingsan.
Editor: Antonius Eko