Bagikan:

Terkait Sumpah Pemuda, Sejarawan Minta Jokowi Angkat Trio Ini Jadi Pahlawan

Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengusulkan agar tiga pemuda diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan November mendatang. Hal ini diungkap Azvi terkait Hari Sumpah Pemuda yang diperingati hari i

NUSANTARA

Selasa, 28 Okt 2014 13:06 WIB

Author

Anto Sidharta

Terkait Sumpah Pemuda, Sejarawan Minta Jokowi Angkat Trio Ini Jadi Pahlawan

Jokowi, Pahlawan, Baswedan

KBR, Jakarta - Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam mengusulkan agar tiga pemuda diangkat menjadi Pahlawan Nasional pada peringatan Hari Pahlawan November mendatang. Hal ini diungkap Azvi terkait Hari Sumpah Pemuda yang diperingati hari ini, Selasa (28/10).

Trio pemuda itu adalah: Sugondo Joyopuspito, tokoh pemuda tahun 1928 yang menjadi Ketua Kongres Pemuda Indonesia Kedua dan menghasilkan Sumpah Pemuda, pemuda kedua, Abdurrahman Baswedan atau AR Baswedan, pejuang kemerdekaan Indonesia, dan  ketiga Soeratin Sosrosoegondo, salah satu pendiri sekaligus ketua umum PSSI yang pertama.

“Sugondo, Ketua Kongres Pemuda. Padahal sekretaris kongres itu Muhammad Yamin sudah diangkat jadi Pahlawan Nasional, Johannes Leimena, pembantu umum dalam panitia itu sudah menjadi pahlawan nasional juga. WR Supratman yang membawakan lagu Indonesia Raya dalam kongres itu sudah juga menjadi pahlawan. Anehnya ketua kongres itu sendiri tidak diangkat jadi pahlwan nasional,” ujar Asvi Warman Adam kepada Portalkbr, Selasa (28/10).

Asvi mengungkap, sebenarnya nama Sugondo sudah diajukan oleh Wakil Presiden, Adam Malik pada tahun 1978 untuk dijadikan Pahlawan Nasional. Namun, kata dia, saat itu Adam Malik sedang ada friksi dengan Presiden Soeharto soal isu Republik Rakyat China (RRC). Ini membuat nama Sugondo tidak ditetapkan menjadi pahlawan.

Pemuda kedua, kata Asvi, adalah kakek Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan.  AR Baswedan pada tahun tahun 1934 mencanangkan Sumpah Pemuda untuk warga keturunan Arab di Jakarta.

“Dia mencanangkan Sumpah Pemuda (untuk keturunan) Arab. Dia mengumpulkan pemuda keturunan Arab di Indonesia. Menyatakan tiga sumpah bahwa, tanah air pemuda keturunan Arab adalah Indonesia, kedua, pemuda Arab harus mengabdi pada Indonesia, dan ketiga pemuda Arab tidak bersifat ekslusif dalam bermasyarakat,” jelas Asvi.

Menurut Asvi, pengangkatan pahlawan pada AR Baswedan penting karena belum ada keturunan Arab yang menjadi Pahlawan Nasional.

“Yang dari (keturunan) Tionghoa sudah ada Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie Tjeng Tjoan yang diangkat tahun 2009. Kalau (AR Baswedan) diangkat (jadi pahlawan) ada keturunan Arab yang diangkat jadi Pahlawan Nasional,” tutur Asvi.

Sementara, pemuda ketiga adalah Suratin, adik ipar Dr Soetomo, pendiri Boedi Utomo. Menurut Asvi, Suratinlah yang merealisasikan Sumpah Pemuda dalam bidang olahraga.

“Ia mendirikan PSSI tahun 1930. PSSI itu didirikan justru untuk merealisasikan Sumpah Pemuda di bidang olahraga. Menjadikan kita berbangsa satu. Dia berturut-turut menjadi ketua umum sejak 1930-1941, sebelas tahun,” kata Asvi.

Ketiga nama itu, kata Asvi, sudah diusulkan menjadi Pahlawan Nasional sejak 2-4 tahun lalu. Mereka, kata dia, patut didahulukan untuk diangkat menjadi Pahlawan Nasional karena sangat terkait dengan Sumpah Pemuda.

“Sangat layak (diangkat) menjadi pahlawan oleh (Presiden) Jokowi,” tutup Asvi.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending