KBR, Bondowoso – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Jawa Timur memperpanjang status tanggap darurat bencana kekeringan. Perpanjangan status itu sesuai instruksi dari Badan Meteorogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD, Ahmad Rahmadi mengatakan BMKG memprediksi musim hujan di Bondowoso baru datang pertengahan November besok. Selain itu, berdasarkan pantauan BPBD sejumlah wilayah juga masih kekurangan air bersih.
“Status tanggap darurat sampai 31 Oktober, tapi berdasarkan kondisi dilapangan dan surat BMKG beberapa daerah belum mengalami musim hujan, jadi statusnya diperpanjang,” kata Ahmad Rahmadi saat ditemui KBR di Kantor BPBD Bondowoso, Jumat (31/10).
Kekeringan itu melanda 30 desa di 10 Kecamatan. Namun saat ini sudah mulai berkurang. Berdasarkan data BPBD, saat ini ada 16 desa yang masih membutuhkan pasokan air bersih.
Sementara itu, PDAM Bondowoso juga terus melakukan distribusi ke wilayah terdampak. Pendistribusian air ke 16 desa ini dilakukan menggunakan 4 mobil tangki air.
Kekeringan yang melanda beberapa wilayah di Bondowoso ini sudah terjadi sejak bulan April atau selama musim kemarau berlangsung. Sekitar 7.483 penduduk atau 3.748 Kepala Keluarga terkena dampak dari kekurangan air bersih.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Status Bahaya Kekeringan di Bondowoso Diperpanjang
KBR, Bondowoso

NUSANTARA
Jumat, 31 Okt 2014 14:20 WIB


kekeringan, bondowoso
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai