Bagikan:

Sepekan Pencarian, 21 Korban Kapal Jabal Nur Belum Ditemukan

Sebanyak 21 korban tenggelamnya kapal layar motor Jabal Nur di tengah perairan laut Wonorejo Situbondo, Jawa Timur, belum juga ditemukan hingga memasuki hari ke-7 pencarian, Senin (13/10).

NUSANTARA

Senin, 13 Okt 2014 14:28 WIB

Author

Hermawan

Sepekan Pencarian, 21 Korban Kapal Jabal Nur Belum Ditemukan

21 Korban Kapal Jabal Nur

KBR, Situbondo - Sebanyak 21 korban tenggelamnya kapal layar motor Jabal Nur di tengah perairan laut Wonorejo Situbondo, Jawa Timur, belum juga ditemukan hingga memasuki hari ke-7 pencarian, Senin (13/10).

Koordinator SAR Rescue Unit Badan SAR Nasional (Basarnas) Jember, Rudi Prahara mengatakan, sampai saat ini. jumlah korban penumpang KM Jabal Nur  yang ditemukan sebanyak 30 korban. Dari jumlah tersebut, sebanyak 22 penumpang tewas dan delapan orang selamat. Total penumpang kapal Jabal Nur 51 orang.

Kata Rudi, tim SAR gabungan sudah mencari korban kapal Jabal Nur selama 7 hari, dengan menyisir perairan Selat Madura. Sesuai dengan prosedur SAR, hari ini merupakan pencarian terakhir oleh tim SAR gabungan. Namun jika Basarnas Surabaya mengintruksikan untuk memperpanjang waktu pencarian, makan Tim SAR gabungan akan melanjutkan pencarian hingga beberapa hari ke depan.

“Masih 21 korban (belum ditemukan). Pencarian masih dilakukan oleh KN 225, Cuma terakhir teman-teman masih di perairan sekitar Sapudi Madura,” ujar  Rudi Prahara kepada Portalkbr, Senin (13/10).

Rudi menambahkan, Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas Surabaya, BPBD Situbondo dan TNI AL Banyuwangi, masih mengandalkan kapal KN 225 yang memiliki daya jelajah lebih luas untuk mencari korban.

Sebelumnya, sebuah kapal motor yang membawa rombongan lamaran pengantin asal Pulau Raas Madura, pekan lalu hilang di tengah perairan laut Wonorejo Situbondo Jawa Timur. Kapal hilang setelah mengalami kerusakan mesin di tengah laut.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending