Bagikan:

Seniman Sumsel ke Jokowi: Jangan Sampai Anak Cucu Kita Nikmati Tumbuhan Langka lewat Foto

Semua orang menginginkan lingkungan yang hijau dan udara yang sejuk.

NUSANTARA

Jumat, 31 Okt 2014 13:46 WIB

Seniman Sumsel ke Jokowi: Jangan Sampai Anak Cucu Kita Nikmati Tumbuhan Langka lewat Foto

jokowi, sumsel, tumbuhan langka, kehutanan, lingkungan hidup

Sumatera Selatan masih belum bisa beranjak dari bencana kabut asap yang melanda provinsi tersebut beberapa waktu lalu. Dan baru-baru ini, langkah Presiden Joko Widodo menyatukan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup membuat sejumlah pihak khawatir.

Mereka adalah para seniman Sumatera Selatan.

Heru Andriansyah, pelukis Palembang, mengharapkan Jokowi benar-benar menjalankan komitmen lingkungan seperti yang disampaikan dalam Kampanye Pilpres 2014. Heru adalah salah satu pelukis yang dikenal sering menyampaikan kritik lingkungan hidup lewat lukisan.

“Jangan sampai tumbuhan dan hewan langka cuma dinikmati anak-cucu kita lewat lukisan atau foto,” ujar pendidik di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Palembang ini.

Heru berharap bencana asap yang melanda Sumsel, dan sejumlah provinsi lainnya seperti Riau, Jambi,  Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur berakhir dan tak terulang lagi di masa mendatang.

Muhammad Iqbal Jauhar Ganda Permana, penyair Palembang, mengatakan lingkungan tidak boleh dipisahkan antara lingkungan hidup (biotik) dan lingkungan tak hidup (abiotik). Iqbal mencontohkan ekosistem sungai dan daerah sekitarnya harus bebas dari industri yang berpotensi menciptakan pencemaran lingkungan. “Setiap regulasi yang dikeluarkan, khususnya yang berkaitan dengan lingkungan, harus menyelaraskan keduanya,” ujarnya Iqbal yang yakin kalau kunci dari semua ini adalah regulasi.

Lingkungan hijau

Marta Astra, perupa Palembang, mengatakan, semua orang menginginkan lingkungan yang hijau dan udara yang sejuk. Lingkungan yang hijau dan sehat secara langsung maupun tidak, dapat meningkatkan produktivitas kerja.

“Saya sepakat, jika pemerintahan Jokowi-JK fokus pada lingkungan hidup, baik di pedesaan maupun perkotaan,” tambahnya.

Marta menggambarkan kondisi Sumsel tahun 1970-an hingga 1980-an. Saat itu, hutan di Sumsel begitu hijau dan sungai menjadi pusat aktivitas warga. Ketika itu mencari ikan di sungai begitu mudah lantaran airnya jernih dan banyak ikan yang hidup.

“Sekarang, kondisi sungai sangat memprihatinkan. Airnya tercemar limbah pabrik dan sampah rumah tangga yang berdampak pada populasi ikan. Kita sangat mengharapkan lahirnya kebijakan yang berpihak pada lingkungan dari pemerintahan yang baru ini,” pungkasnya.

Tulisan ini hasil kerja sama Mongabay dengan Green Radio

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending