Bagikan:

Seniman Jeprut Bandung Bakar Kemenyan di Balaikota Jawa Barat

KBR, Bandung - Sejumlah Seniman Jeprut Bandung membakar kemenyan di depan Kantor Gubernur Jawa Barat, Jalan Dipenogoro, Bandung, Jumat (31/10). Ini dilakukan dalam perhelatan Annual Jeprut: Jeprut Permanen dari 31 Oktober - 21 Desember 2014.

NUSANTARA

Jumat, 31 Okt 2014 18:50 WIB

Author

Arie Nugraha

Seniman Jeprut Bandung Bakar Kemenyan di Balaikota Jawa Barat

bandung

KBR, Bandung - Sejumlah Seniman Jeprut Bandung membakar kemenyan di depan Kantor Gubernur Jawa Barat, Jalan Dipenogoro, Bandung, Jumat (31/10). Ini dilakukan dalam perhelatan Annual Jeprut: Jeprut Permanen dari 31 Oktober - 21 Desember 2014.

Pembakaran kemenyan yang dipimpin oleh Nanu Muda itu bertujuan untuk meruwat gedung bersejarah yang kini menjadi kantor pemerintahan tersebut. Menurut Juru Bicara Seniman Jeprut Bandung Tisna Sanjaya, dengan pembakaran kemenyan dalam ruwatan itu seluruh rakyat dan pengelola pemerintahan saling mendoakan untuk kemajuan bangsa.

"Karena pemerintahan ini harus didoakan. Bukan romantik kembali ke belakang kepada tradisi yang ada. Tapi kekuatan lokal ini menjadi semangat jaman sekarang ini. Nah ini untuk memberikan doa pada pemerintahan yang sedang berlangsung sekarang. Pemerintah baik presiden yang baru mau pun pemerintah DPRD yang baru juga," kata dia.

Tisna mengatakan selain mendoakan rakyat dan pengelola pemerintahan, pembakaran kemenyan juga bertujuan agar seluruh tradisi dan keyakinan yang ada diharapkan terus rukun dan damai. Itu kata Tisna ditandai dengan hidangan yang disajikan berbentuk macam makanan dan nasi tumpeng sebagai simbol keragaman tradisi dan keyakinan.

Kegiatan Jeprut itu dilakukam untuk mengangkat kembali bentuk kesenian dari Bandung yang berkembang tahun 1990. Jeprut pada rezim orde baru seringkali merespom kondisi sosio - politik di Indonesia. Tetapi usai reformasi aktivitas kesenian Jeprut merambah ke persoalan lingkungan dan kebudayaan.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending