KBR, Lhokseumawe – Sedikitnya 378 koperasi di Kabupaten Aceh Utara, mengalami gulung tikar. Sebagian besar dikarenakan kesulitan memperoleh bantuan modal usaha.
Kepala Dinas Koperasi Aceh Utara, Usman membenarkan, permasalahan modal usaha menjadi penyebab terhentinya operasional koperasi. Selain itu, persoalan manajemen yang buruk ikut berdampak terhadap tersendatnya serangkaian operasional lembaga rakyat tersebut.
“Begitu banyak penyebab-penyebabnya, yang pertama manajemen tidak benar. Kepengurusan tidak betul, dan ada persoalan modal yang terkendala atau usaha yang dijalankan itu tersendat,” kata Usman.
“Ada juga yang tertutup dengan sendirinya, karena kalau mereka (koperasi-red) tidak melakukan rapat anggota secara berturut-turut tentu secara otomatis tidak aktif lagi. Tidak usah kita sebutkan nama-nama koperasinyalah.”
Jumlah koperasi yang tersebar di 27 kecamatan wilayah Aceh Utara berjumlah 548 unit. Dari jumlah itu, yang masih aktif hanya 170 unit, sedangkan sisanya rawan tutup. Meliputi koperasi simpan pinjam, pertanian, perkebunan, dan peternakan.
Editor: Antonius Eko