KBR, Trenggalek - Musim kemarau yang berkepanjangan menyebabkan angka penyerapan Bulog Tulungagung terhadap beras petani turun hingga 50 persen. Dari semula 100 ton per hari, kini hanya tinggal 40 sampai 50 ton.
Kepala Bulog Subdivre Tulungagung, Supriyanto mengatakan, penurunan ini rutin terjadi setiap musim kemarau, karena produksi petani juga mengalami penurunan. Akibat kondisi ini, pihaknya mengaku sulit untuk bisa memenuhi target penyerapan tahun 2014 yang mencapai 70 ribu ton, terlebih hingga bulan ke 10 ini, Bulog Tulungagung hanya mampu menyerap 40 ribu ton beras petani.
"Musim kemarau cukup berpengaruh terhadap penyerapan Bulog, kira-kira sampai 5 persen, biasanya kalau normal pasti di atas 100 ton per hari, sekarang tinggal 40 Ton," katanya.
Supriyanto menambahkan, minimnya penyerapan juga dipengaruhi oleh sulitnya membeli beras petani, karena harga pembelian pemerintah (HPP) yang dipatok lebih rendah dari harga pasar. HPP beras saat ini hanya Rp 6.000 per kilogram, sedangkan harga beras di pasaran mencapai Rp 7.000 per kg.
Meski angka penyerapan beras petani mengalami penurunan tajam, pihaknya optimistis kondisi ini tidak akan mengganggu ketersediaan beras di wilayah Tulungagung maupun Trenggalek. Pasalnya, Bulog masih memiliki stok yang cukup untuk kebutuhan masyarakat selama enam bulan ke depan.
Editor: AntoniuS Eko