KBR, Jakarta - Petani tebu di Malang Jawa Timur merugi puluhan juta rupiah saat musim panen tahun ini. Ini terjadi karena turunnya kadar gula atau rendemen tebu. Bupati Malang Rendra Kresna menjelaskan rendemen tebu turun akibat pola tanam petani yang tidak dikelola secara intensif. Akibatnya, kualitas tebu yang dipanen menurun dan pabrik gula menurunkan harga beli tebu.
"Bukan masalah harganya, tetapi rendemen. Jika rendemen tinggi tentu bibit harus bagus, pola tanam dan perawatan harus bagus sesuai yang dianjurkan penyulu,"
Luas lahan pertanian tanaman tebu di Malang mencapai 42 ribu hektar lebih. Separuh tanaman tebu tidak bongkar ratun selama 10 tahun lebih. Sentra tanaman tebu tersebar di Gondanglegi, Pagelaran, Bululawang dan Kepanjen. Para petani enggan mengganti tanaman baru karena membutuhkan biaya besar. Kepemilikan lahan petani tak lebih dari setengah hektar.
Editor: Citra Dyah Prastuti