KBR, Nunukan – Kelangkaan minyak tanah bersubsidi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sebulan terakhir membuat pedagang kaki lima (PKL) di sana menganggur.
Kelangkaan membuat harga minyak tanah bersubsidi meroket, yang biasanya Rp5.000 per liter melonjak menjadi menjadi Rp9.000 per liter. Pedagang tak mampu membeli dengan harga itu.
Salah satu pedagang cireng keliling, Mulyadi mengatakan, akibat langkanya minyak tanah bersubsidi, sebagian pedagang cireng memilih tidak berjualan.
“Susah sampai ngantre itu nggak dapat. Mungkin hampir 3 mingguan. Sebenarnya dari tukang eceran kadang ada yang Rp7 ribu sampai Rp9 ribu. Pedagang susah, kalau nggak ada terpaksa berhenti kerja,” ujar Mulyadi kepada Portalkbr, Rabu (29/10).
Mulyadi berharap pemerintah terus memberikan subsidi minyak tanah bagi masyarakat di wilayah perbatasasan Kabupaten Nunukan. Hal ini karena mereka kesulitan mendapatkan bahan bakar alterlatif semisal elpiji 3 kilogram.
Editor: Anto Sidharta
Minyak Tanah dan Gas 3 Kg Langka, PKL di Nunukan Menganggur
Kelangkaan minyak tanah bersubsidi di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, sebulan terakhir membuat pedagang kaki lima (PKL) di sana menganggur.

NUSANTARA
Rabu, 29 Okt 2014 11:05 WIB


Minyak Tanah, Gas 3 Kg, PKL, Nunukan
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai