Bagikan:

Masih Manual, DPRD Banyuwangi Kritik Balai Uji Kir

DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, mendesak Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika segera memperbaiki proses pelayanan di Balai Uji Kir. Kelaikan uji kir selama ini dianggap masih jauh dari kata layak karena masih dilakukan secara manual.

NUSANTARA

Rabu, 29 Okt 2014 16:00 WIB

Author

Hermawan

Masih Manual, DPRD Banyuwangi Kritik Balai Uji Kir

Masih Manual, DPRD Banyuwangi, Uji Kir

KBR, Banyuwangi – DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, mendesak Dinas Perhubungan Komunikasi dan informatika segera memperbaiki proses pelayanan di Balai Uji Kir. Kelaikan uji kir selama ini dianggap masih jauh dari kata layak karena masih dilakukan secara manual.

Menurut Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zainal Arifin Salam, kondisi ini membuat pelayanan kir kendaraan bermotor menjadi lambat, tidak teratur dan rawan pungutan liar.

“Saya ingin masalah kir tidak hanya abu-abu saja lah. Jadi saya ingin Dinas Perhubungan itu melakukan inovasi-inovasi kalau itu butuh anggarkan kita anggarkan. Artinya pengelolaan kir bukan manual kayak seperti ini,” kata Zainal Arifin Salam kepada Portalkbr , Rabu (29/10).

Zainal meminta agar pada tahun 2015 mendatang sistem pelayanan uji kir bisa dilakukan secara elektronik, sehingga pelayanan lebih cepat dan mudah.

Sementara, Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Banyuwangi Aliruci mengatakan, untuk mengatisipasi pungli saat uji kir, pihaknya memasang sejumlah kamera pengintai atau CCTV di kantor balai uji kir.

Selain itu untuk informasi proses uji kir, kata dia, dinas juga telah mempublikasikan melalui situs resmi Dinas Perhubungan Banyuwangi sehingga masyarakat bisa mengaksesnya melalui internet.

Sedangkan untuk pembayaran uji kir, mulai bulan November mendatang masyarakat juga bisa melakukan pembayaran melalui sejumlah bank yang ditunjuk. Sehingga dengan pembayaran melalui bank, pungutan liar bisa diantisipasi.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending