Bagikan:

Mahasiswa Jombang Tolak Pilkada Tidak Langsung

Ratusan mahasiswa Jombang, Jawa Timur, yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Jombang berdemonstrasi di depan Kantor Pemkab setempat. Mereka menolak Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tak langsung yang telah disahkan DPR.

NUSANTARA

Senin, 06 Okt 2014 15:52 WIB

Author

Muji Lestari

Mahasiswa Jombang Tolak Pilkada Tidak Langsung

Mahasiswa Jombang, Pilkada Tidak Langsung

KBR, Jombang – Ratusan mahasiswa Jombang, Jawa Timur, yang tergabung dalam Aliansi Aktivis Jombang berdemonstrasi di depan Kantor Pemkab setempat. Mereka menolak Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tak langsung yang telah disahkan DPR.

Menurut mereka, undang-undang itu selain mengebiri hak rakyat juga hanya semakin memperkaya anggota dewan.

Salah satu pendemo, Kholik mengatakan, DPR adalah wakil rakyat bukan wakil dari kepentingan partainya. Sehingga aspirasi rakyat tidak akan bisa diwakilkan dengan kepentingan partai atau golongan.

“Kami meminta segenap dari pemerintahan yaitu dari Bapak Bupati dan juga dari anggota DPR untuk juga mendukung apa yang kami suarakan yaitu menolak UU Pilkada yang secara perwakilan karena itu tidak mewakilkan aspirasi rakyat,” kata Kholik kepada Portalkbr, Senin (6/10).

Sempat terjadi kericuhan dalam aksi unjuk rasa itu. Para mahasiswa yang kesal karena tidak ditemui oleh bupati nyaris terlibat bentrok dengan polisi. Mereka berusaha menerobos barisan petugas. Bahkan, beberapa mahasiswa sempat terkena sabetan senjata kayu rotan milik polisi.

Selain membacakan sejumlah tututan, demonstrasi itu juga diwaranai dengan aksi membakar sejumlah poster tuntutan di tengah jalan protokol depan Kantor Pemkab. Aksi ini menyebabkan arus lalu lintas di tengah kota sempat terganggu. Selain dilakukan di kantor Pemkab, demonstrasi juga dilanjutkan di depan gedung DPRD setempat.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending