Bagikan:

Ini Pidato Perpisahan Jokowi di Istora Senayan

Kita tidak ingin Jakarta dianggap sepele oleh kota lain, oleh negara lain karena banyak masalah

NUSANTARA

Kamis, 16 Okt 2014 15:08 WIB

Ini Pidato Perpisahan Jokowi di Istora Senayan

jokowi, presiden

Tiga hari lagi, tepatnya Senin (20/10) pekan depan, Joko Widodo resmi dilantik sebagai presiden Indonesia ke-7. Ada banyak prestasi yang diukir Jokowi saat menjadi gubernur Jakarta. Kini tugas itu akan diteruskan wakilnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 


Presiden terpilih Joko Widodo menyampaikan pidato perpisahan kepada semua pegawai negeri sipil (PNS) dan lembaga kemasyarakatan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Acara tersebut digelar di Istora Senayan, Kamis (16/10). 


Semua PNS di satuan kerja perangkat daerah (SKPD), mulai dari dinas, lima wali kota, camat, hingga lurah, beserta para pengurus RT, RW, dan beberapa organisasi masyarakat, hadir dalam acara tersebut. 


Berikut isi pidato perpisahan Jokowi. 


Saya ingin sampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena saya mengemban tugas sampai hari ini, pas dua tahun. Saya ya mnusia biasa yang penuh kekurangan dan hanya punya sedikit kelebihan. 


Masalah di Jakarta ini masih banyak sekali. Persoalan juga masih banyak sekali. Oleh sebab itu masih banyak hal yang perlu kita lakukan supaya Jakarta sejajar dnegan kota-kota lain yang ada di dunia. 


Kita tidak ingin Jakarta dianggap sepele oleh kota lain, oleh negara lain karena banyak masalah. Tapi saya yakin setiap masalah pasti bisa dicari jalan keluarnya. Saya yakin dengan gubernur baru, Basuki Tjahaja Purnama nantinya dengan didukung dengan pemerintah pusat, kecepatan di DKI Jakarta akan lebih cepat lagi. 


Membuat waduk Ciawi misalnya, Karena persoalan  DKI dan pusat. Transportasi antarkota Jakarta-Bekasi. Persoalan koordinasi yang sulit ditembus. Apabila sudah dilantik, dan Basuki sudah bekerja bisa bekerja sama dengan pemerintah pusat membangun Jakarta. 


Pada hari ini saya sudah bukan Gubernur DKI Jakarta lagi karena pagi tadi surat tanda tangan presiden sudah ada. Status saya sudah bukan gubernur lagi. Tetapi warga DKI percayalah, bahwa DKI ini juga bagian yang sangat penting bagi NKRI. Oleh karena itu persoalan DKI tanggung jawab 100% presiden Indonesia.


Saya ingin mempercepat hal yang belum dikerjakan tentu saja dengan bekerja sama dengan gubernur yang baru. Tanpa kerja sama mulai dari gubernur, sekda, kepala dinas, walikota, bupati, camat, lurah, jangan harap semua bisa diselesaikan.


Jokowi kemudian mengundang Ahok naik ke panggung. Jokowi menyebut, Ahok orangnya memang keras, kalo bicara tajam Tapi Hatinya sangat lembut.


Kalau ada yang datang, kemudian nangis, pasti diberi sangu (oleh Ahok). Jalan rusak di RT mana, RW mana, pasti besoknya langsung diperbaiki. Ini benar.  Kalau saya, belum tentu (melakukan itu). Itu bedanya Jokowi dan Basuki.


Saya hanya titip kepada seluruh warga DKI untuk beri dukungan penuh pada bapak Basuki. Tentu saja kami dari pemerintah pusat nantinya akan beri dukungan penuh sehingga persoalan di Jakarta bisa diselesaikan dengan baik. Transporatasi massal, Banjir yang kait mengait dengan provinsi  lain. Itu akan kita segera selesaikan. 


Contoh Waduk Ciawi, pembebasan tanah tahun depan. Mengurangi air yang masuk ke Jakarta. Mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan. Istri, saya dan juga keluarga dalam menjalankan tugas sebagai gubernur.


Dalam kesempatan itu Ahok juga memberi pidato singkat untuk Jokowi. 


Terima kasih pada bapak presiden yang memberi dukungan pada Jakarta. Kami berharap seluruh RT /RW, PKK jadi pemerhati kita. Kalau bapak tak mau menyeberang Monas ke Medan Utara, biar saya yang nyeberang. 


Saya kira baru presiden ketujuh yang bilang bahwa Jakarta adalah tanggung jawab presiden. Jarang sekali presiden bilang begitu. Banyak yang tanya saya kok tenang-tenang saja, apa yang mau disiapin? Orang sekarang backingnya lebih hebat, presiden kok!


Yang saya tak bisa berhasil belajar dari Jokowi itu soal makan. Beliau bisa telat makan. Saya gak bisa. Orang bilang saya keras sekarang sudah berkurang, karena ketularan Solonya.


Kita doakan proses pelantikan berjalan dengan baik, dan masyarakat mau menunggu dari Semanggi sampai Istana. Saya bilang ke beliau. Kalau surat sudah keliuar, jangan tinggalkan kantor dan rumah dinas dulu.


Doakan saya juga supaya saya tidak ada beliau, saya tidak galak lagi. Karena bempernya tidak ada. Ada bempernya, ketua DPRD tapi marah-marah terus ke saya.


Editor: Antonius Eko 


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending