Bagikan:

Hemat Kuota, PT Pertamina Batasi Penyaluran BBM Subsidi

PT Pertamina (Persero) meningkatkan upaya penghematan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Upaya ini untuk menghemat jatah bahan bakar itu hingga akhir tahun 2014.

NUSANTARA

Jumat, 10 Okt 2014 20:43 WIB

Author

Sri Wahyuni

Hemat Kuota, PT Pertamina Batasi Penyaluran BBM Subsidi

Hemat Kuota, PT Pertamina

KBR, Medan - PT Pertamina (Persero) meningkatkan upaya penghematan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Upaya ini untuk menghemat jatah bahan bakar itu hingga akhir tahun 2014.

Eksternal Relation PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara, Brasto Galih Nugroho menerangkan,  untuk realisasi BBM jenis premium dari Januari hingga September 2014 sudah mencapai 1,25 juta kiloliter (kl), dengan jumlah kuota sebanyak 1,6 juta kiloliter. Sedangkan untuk realisasi solar sudah mencapai 826 ribu kiloliter dengan kuota 1 juta kiloliter untuk Sumatera Utara.

"Kemarin kita telah lakukan pembatasan jam operasional solar di 42 SPBU di Sumut. SPBU yang terkena pembatasan harus jual solar dari pukul 8.00 WIB hingga 18.00 WIB, dan mereka tidak boleh menjual lebih dari waktu yang sudah ditetapkan," kata Brasto Galih Nugroho kepada Portalkbr, Jumat (10/10).

Upaya itu, kata Brasto, karena SPBU memiliki klaster-klaster tertentu. SPBU yang mendapat pembatasan waktu jual solar dilihat dari apakah SPBU tersebut dekat dengan industri, perkebunan, pertambangan ataupun pelabuhan.

"Kita buat peraturan tersebut menghindari penyalahgunaan pemakaian BBM bersubsidi khususnya solar. Karena solar rawan untuk disalahgunakan," tandasnya.

Selain pembatasan waktu jual solar, lanjutnya, Pertamina juga mengatur pembelian solar. Di mana pembeli harus mengisi buku catatan Pertamina agar jumlah pembelian dari masyarakat terus terpantau.

"Dan memang Pertamina telah melakukan langkah-langkah penghematan penyaluran kuota. Ini karena secara nasional, kuota BBM bersubsidi yang dipangkas dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter," tandasnya.

Brasto menambahkan, sedangkan untuk penghematan kuota BBM bersubsidi jenis premium, pihaknya berharap masyarakat yang memiliki kemampuan lebij apalagi pengguna mobil mewah harus menggunakan BBM non subsidi. Diantaranya seperti Pertamax, Pertamax Plus.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending