Elpiji 3 Kilogram Semakin Langka di Balikpapan

KBR, Balikpapan – Kelangkaan elpiji ukuran tiga kilogram di Balikpapan, Kalimantan Timur, semakin mengkhawatirkan.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Kesra Pemerintah Kota Balikpapan, Sri Soetantinah mengatakan, kelangkaan elpji masih terjadi di Kecamatan Balikpapan Selatan, Kota dan Timur. Sejumlah agen dan pangkalan sudah tidak ditemukan elpiji jenis ini.

Kata dia, kondisi tersebut sudah dilaporkan ke Pertamina, namun perusahaan milik negera itu justru kaget dan membantahnya. Pertamina menyebut, distribusi dan pasokan elpiji tiga kilogram setiap harinya ke masing-masing agen berjalan normal.

Kendati begitu, lanjutnya, Pertamina menyatakan akan memonitoring ke sejumlah agen maupun Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) untuk mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan elpiji tiga kilogram.

"Tadi saya dalam laporan siang tadi, sekitar pukul 11.00 WITA tadi, saya dapat laporan bahwa elpiji 3 kg di wilayah Timur, wilayah Selatan dan wilayah Tengah atau wilayah Kota itu sudah mulai hilang (langka). Ini tadi saya sempat komunikasi dengan Pertamina, Pertamina menyatakan masih cukup. Tapi tadi ibu (Pertamina) dapat laporan dari mana justru di SPBU-SPBU yang menjual  elpijni 3 kg  itu sudah kosong," kata Sri Soetantinah kepada Portalkbr, Kamis (2/10)

Ia mendesak Pertamina untuk segera mengatasi kekosongan elpiji ukuran 3 kg itu. Jika tidak segera diatasi, kata dia, akan menimbulkan keresahan di masyarakat. Sebab rata-rata masyarakat Balikpapan pengguna elpiji ukuran 3 kg.

Pantauan Portalkbr di lapangan, sebenarnya kelangkaan elpiji ukuran 3 kg sudah mulai terjadi sejak satu bulan terakhir, tepatnya ketika Pemerintah Pusat menaikkan elpiji ukuran 12 kg sebesar Rp1.500. Ketika itu terjadi migrasi besar-besaran dari sebelumnya pengguna elpiji  12 kg menjadi elpiji 3 kg. 

Sejumlah agen pun membenarkan kondisi tersebut, karena pasokkan elpijni dari Pertamina sebanyak dua ribu tabung setiap harinya selalu ludes hanya hitungan jam.

Editor: Anto Sidharta