Bagikan:

Dicari! Korlap FPI yang Ricuh di Depan Kantor Jokowi

KBR, Jakarta - Polda Metro Jaya peringatkan Koordinator Lapangan (Korlap) ormas radikal FPI untuk menyerahkan diri. Ini diungkapkan Kapolda Metro Jaya Unggung Cahyono menyusul aksi brutal irmas Islam radikal FPI di depan gedung Balaikota Jakarta.

NUSANTARA

Jumat, 03 Okt 2014 17:19 WIB

Author

Nur Azizah

Dicari! Korlap FPI yang Ricuh di Depan Kantor Jokowi

jokowi, FPI, ahok

KBR, Jakarta - Polda Metro Jaya peringatkan Koordinator Lapangan (Korlap) ormas radikal FPI untuk menyerahkan diri. Ini diungkapkan Kapolda Metro Jaya Unggung Cahyono menyusul aksi brutal ormas Islam radikal FPI di depan gedung Balaikota Jakarta.

Kapolda bahkan mengancam bakal menjemput paksa korlap yang namanya tercantum dalam Surat Tanda Pemberitahuan (STP). Itu dilakukan jika sang korlap mengabaikan imbauan tersebut.

“Saya mengimbau kepada FPI, terutama korlapnya. Saya minta dia menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya. Kalau nggak, saya tangkap malam ini. Jadi dia sudah merusak, anggota kita juga ada yang terluka. Jadi anarkis itu. Silahkan kalau mau menyampaikan pendapat di muka umum, saya jamin kemerdekaannya. Tapi tidak boleh dia melempar dan sebagainya, anarkis begitu, sehingga mencederai dan sebagainya. Jadi saya minta korlapnya untuk menyerahkan diri. Kalau enggak, saya ambil upaya paksa,” kata Unggung kepada wartawan di Balaikota, Jumat (3/10).

Aksi seratusan massa FPI di depan kantor Balaikota Jakarta itu menolak pengangkatan Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI. Aksi yang sebelumnya dilakukan di Gedung DPRD setempat berlanjut ke depan Gedung Balikota. 

Dalam aksi itu FPI melempari gedung Balaikota dengan batu, bom molotov dan kotoran sapi. Akibat aksi brutal itu sebuah mobil kehumasan Pemprov rusak.

Editor: Pebriansyah Ariefana

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending