Bagikan:

Dibantu Material Bangunan, Peserta Bedah Rumah Malah Minta Uang

Program penataan rumah tidak layak huni atau biasa disebut bedah rumah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kebanjiran permintaan dari penerima. Mereka meminta agar bantuan diwujudkan uang tunai, bukan berbentuk bahan material bangunan.

NUSANTARA

Selasa, 07 Okt 2014 11:26 WIB

Author

Musyafa

Dibantu Material Bangunan, Peserta Bedah Rumah Malah Minta Uang

Material Bangunan, Peserta Bedah Rumah, Rembang

KBR, Rembang - Program penataan rumah tidak layak huni atau biasa disebut bedah rumah di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, kebanjiran permintaan dari penerima. Mereka meminta agar bantuan diwujudkan uang tunai, bukan berbentuk bahan material bangunan.
 
Pemandu pelaksanaan program penataan rumah tidak layak huni di Kabupaten Rembang, Kholid Suyono menduga, ada provokator yang ingin menggangu kegiatan tersebut.

Ia menjelaskan, tiap kali ada desakan seperti itu, ia selalu menyampaikan bahwa pemberian bantuan melalui uang melanggar aturan hukum.
 
“Permintaan uang, datang dari penerima atau karena bujuk rayu orang lain yang kemungkian ingin memperkeruh situasi. Jawaban saya, kalau diwujudkan uang akan menjadi proses hukum di kejaksaan, karena sejak awal pemerintah menggariskan bantuan berupa material, bukan uang. Kalau uang, khawatir disalahgunakan,” jelasnya ketika dihubungi Portalkbr, Selasa pagi (7/10).
 
Kholid menambahkan tahun ini 2.180 keluarga di Kabupatan Rembang berhak mendapatkan bantuan material bangunan. Masing masing keluarga nilainya Rp7,5 juta. Total bantuan dari Kementerian Perumahan Rakyat tersebut mencapai Rp16 miliar lebih.
 
Sebelum pencairan bantuan, bank menerima usulan pembelian material dari warga. Bank kemudian mentransfer uang ke toko material yang ditunjuk. Barulah pihak toko mengirim material kepada penerima. Dengan program ini diharapkan kelak jumlah rumah tidak layak huni akan semakin berkurang.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending