Bagikan:

Curah Hujan Minim, Krisis Air Hantui Warga Balikpapan

Warga Balikpapan, Kalimantan Timur, nampaknya masih harus bersabar untuk mendapatkan hujan yang bisa menghapus kemarau dan kekeringan di kota itu.

NUSANTARA

Rabu, 29 Okt 2014 14:05 WIB

Curah Hujan Minim, Krisis Air Hantui Warga Balikpapan

Curah Hujan Minim, Krisis Air, Balikpapan

KBR, Balikpapan – Warga Balikpapan, Kalimantan Timur, nampaknya masih harus bersabar untuk mendapatkan hujan yang bisa menghapus kemarau dan kekeringan di kota itu.

Menurut Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan, Idham Chalid, hujan dengan intensitas yang tinggi diperkirakan baru akan terjadi sekitar akhir November mendatang.

Menurutnya, hujan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir intensitasnya masih di bawah normal.

"Curah hujan itu rata-rata itu pada bulan November, pertengahan sampai akhir, itu normalnya. Jadi artinya kalau untuk masuk musim hujannya, sudah masuk, tapi untuk Balikpapan kondisinya itu mulai normalnya hujan bulan November akhir. Jadi polanya hujannya (sekarang) hujan ringan sampai sedang," kata Idfam Chalid kepada Portalkbr, Rabu (29/10).

Ia menjelaskan, hujan yang terjadi beberapa hari terahir khususnya pada dini hari hanya terjadi beberapa saat saja. Sehingga hujan tidak berpengaruh pada volume air di Waduk Manggar yang menjadi sumber utama air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

Hingga kini pun masyarakat Balikpapan masih kesulitan air bersih. Sebab PDAM hingga kini masih menerapkan bergiliran distribusi air bersih ke pelanggan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi krisis air bersih, karena air Waduk Manggar diperkirakan hanya mampu bertahan hingga 7 Desember mendatang.

(Baca juga:  Air Waduk Manggar Balikpapan Hanya Cukup Sampai Akhir Tahun)  


Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending