Buruh Jombang Tuntut Kenaikan Upah Hampir Separuh Gaji

KBR, Jombang – Sekitar seribuan buruh yang tergabung dalam beberapa serikat buruh di Jombang, Jawa Timur, melakukan aksi demo di depan kantor Pemerintah Kabupaten setempat, Rabu (15/10). Mereka memblokir jalan protokol di depan Pemkab.

Buruh menuntut penetapan Upah Mimimum Kabupaten (UMK) setempat tahun 2015 yang tinggal dua bulan lagi sesuai hasil survei serikat buruh sebesar Rp2,18 juta.  Sehingga, besaran UMK tersebut naik sekitar 40 persen dari tahun ini yang ditetapkan dewan pengupahan sebesar Rp1,56 juta.

Koordinator Aksi, Leo, mengatakan, hasil survei itu sesuai dengan kebutuhan hidup layak di Jombang. Menurut dia, dalam beberapa waktu terakhir masyarakat digempur oleh kenaikan harga yang cukup tinggi. Diantaranya, tarif dasar listrik, sembako serta bahan bakar minyak (BBM). Jika tidak diimbangi dengan kenaikan upah buruh, maka bisa dipastikan kondisi itu bakal semakin menyengsarakan rakyat kecil seperti buruh.

“Perusahaan-perusahaan yang ada di Jombang juga mencoba belajar mensurvei pasar mereka menemukan (UMK) sampai Rp2,15 juta, berarti tidak kongkrit kalau Pemerintah kabupaten Jombang mempunyai gambaran UMK 2015 sebesar Rp1,56 juta. kita menolak akan penindasan atau sistem pengupahan yang ada di Jombang ini,” kata Leo kepada Portalkbr, Rabu (15/10).

Leo menambahkan, aksi itu akan terus dilakukan untuk mengawal jalanya penetapan UMK oleh Pemkab dan dewan pengupahan nanti. Mereka berharap, pemerintah setempat memperhatikan tuntutan buruh terkait besaran UMK sesuai hasil survei serikat buruh.

Akibat aksi demo buruh itu, arus lalu lintas di Jalan Wahid Hasyim lumpuh total, pasalnya ribuan buruh itu memadati dan menduduki jalan utama di depan Kantor Pemkab Jombang. Sementara, Puluhan personel dari Kepolisian setempat diterjunkan untuk mengamankan jalannya aksi masa itu. Selain bersenjata pentungan lengkap, polisi juga membawa dua anjing pelacak untuk mengamankan lokasi.

Editor: Anto Sidharta