KBR, Malang - Puluhan seniman memperingati hari sumpah pemuda dengan pementasan puisi bahasa diam. Seniman tari, teater, penyair dan pelukis beraksi selama 28 menit. Gelaran itu dilakukan di Tugu Kota Malang, depan Balaikota dan Gedung DPRD Kota Malang.
Mereka berkolaborasi dengan membaca puisi, ekspresi dengan bahasa tubuh dan melukis dilakukan sekaligus bersamaan. Koordinator aksi, Eci Wijaya menjelaskan aksi ini sebagai bentuk kritikan kepada pemuda agar total tak setengah setengah dalam beraktivitas. Generasi muda saat ini banyak dimajakan dengan beragam kemudahan sehingga mudah menyerah dan kurang bersemangat. (Baca: Sumpah Pemuda, Seniman: Pemuda (Harus) Terlibat, Jangan Numpang Saja).
"Pesan puisi dalam diam adalah pencerahan dalam diri pribadi. Sekarang itu setengah apatis dalam segala sesuatu. Jadi kita tak bisa terlibat dalam segala sesuatu ketika kita tak berfikir terlibat dalam masyarakat. Di kampus harus ngapain, di tengah masyarakat harus terlibat apa," kata Eci.
Dalam aksinya para seninan juga mengajak mencintai tanah air serta mengisi kemerdekaan dengan hal positif. Seperti bekerja keras untuk mendapat prestasi terbaik.
Editor: Pebriansyah Ariefana
Begini Jika 'Puisi Diam' Jadi Bagian Peringatan Sumpah Pemuda
KBR, Malang - Puluhan seniman memperingati hari sumpah pemuda dengan pementasan puisi bahasa diam. Seniman tari, teater, penyair dan pelukis beraksi selama 28 menit. Gelaran itu dilakukan di Tugu Kota Malang, depan Balaikota dan Gedung DPRD Kota Malang.

NUSANTARA
Rabu, 29 Okt 2014 11:20 WIB


malang, sumpah pemuda
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai