AJI Kupang Kutuk Tindakan Anak Buah Setya Novanto

KBR, Kupang- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Kupang Nusa Tenggara Timur mengutuk ancaman terhadap wartawan Tempo oleh anak buah Ketua DPR Setya Novanto. Ketua Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kupang, Adrianus Rianghepat mengatakan, ancaman yang disampaikan Muhammad Ansor yang juga anggota DPRD NTT hanya pantas dilakukan oleh preman. Saat ini AJI Kupang sedang mengkaji ancaman tersebut untuk selanjutnya melaporkannya ke polisi. (Baca: Anak Buah Setya Novanto Ancam Wartawan “Tempo”)

"Jadi begini, yang pasti AJI selaku salah satu organisasi profesi jurnalis itu mengutuk sikap yang dibuat oleh seorang anggota DPR. Apapun alasannya, ketika ada jurnalis yang keliru menyajikan berita, nara sumber itu punya langkah yang lain, yaitu dengan melakukan hak jawab tidak mengancam. Perilaku mengancam itukan hanya untuk seorang preman, tidak untuk seorang anggota DPR, kata Adrianus Riang Hepat, via telepon di Kupang Sabtu (04/10).

Sebelumnya, anak buah Setya Novanto, Muhamad Ansor mengancam Yohanes Seo, wartawan Tempo.co di Kupang. Ancaman itu terkait berita di portal berita Tempo.co edisi Jumat (3/10) tentang "Gurita Bisnis Setya Novanto di NTT" dan "Novanto Center Akui Gurita Bisnis Setya Novanto". Karena pemberitaan itu, wartawan tempo di Kupang diancam dibunuh oleh Direktur Novanto Center Muhammad Ansor.

Tulisan itu membeberkan aset dan perusahaan yang saat ini dikelola Ketua DPR Setya Novanto. Kantor Novanto Center misalnya yang memiliki dua lantai dilengkapi kolam renang yang cukup megah di wilayah Kelapa Lima, Kota Kupang. Novanto Center bahkan menjadi rumah tenun bagi warga NTT di Kelurahan Maulafa, Kota Kupang dengan istri Novanto sebagai naungannya.

Yohanes juga menuliskan Novanto membangun hotel sekelas bintang lima di Pantai Pede, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, dengan nilai investasi mencapai Rp 120 miliar di atas lahan seluas 3,5 hektar. Bisnis lainnya, sentra agrobisnis di Manusak, Kabupaten Kupang, dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di kawasan Industri Bolok. Novanto bahkan dilaporkan telah memegang izin pembangunan pabrik garam di NTT. (Baca juga : Rekam Jejak Buruk Setya Novanto)

Editor: Nanda Hidayat