Bagikan:

Aceh Jadi Pintu Masuk Narkoba dari Iran

Provinsi Aceh dinyatakan sebagi jalur utama pintu masuk narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba) secara nasional jenis sabu-sabu. Hampir sebagian besar sabu yang beredar berasal dari negara Iran.

NUSANTARA

Senin, 06 Okt 2014 10:30 WIB

Aceh Jadi Pintu Masuk Narkoba dari Iran

Aceh, Narkoba dari Iran

KBR, Lhokseumawe – Provinsi Aceh dinyatakan sebagi jalur utama pintu masuk narkotika dan obat/bahan berbahaya (narkoba) secara nasional jenis sabu-sabu. Hampir sebagian besar sabu yang beredar berasal dari negara Iran.

Menurut Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Aceh, Husein Hamidi, tiga kawasan Zona Ekonomi Esklusif (ZEE) di Perairan Selat Malaka menjadi pusat perdagangan narkoba internasional, meliputi Kabupaten Aceh Utara, Bireun dan Aceh Timur. Temuan itu, kata dia, berdasarkan dari laporan resmi yang dikeluarkan oleh tim intelijen Polda.

”Untuk sabu masuk transitnya dari Malaysia, tapi bukan barang dari negara itu dikarenakan asalnya dari Iran dan negara lain. Itu masuk ke Malaysia, kemudian baru masuk ke Aceh, karena pantai Aceh itu kan luas, sehingga ada alur-alur sungai, ” kata Husein Hamidi kepada KBR, Senin (6/10).

Husein menjelaskan, dalam upaya penyelundupannya, nelayan digunakan sebagai perantara.

“Jadi dimanfaatkan nelayan, seperti yang tertangkap kemarin, dengan melalui tekong dari Malaysia ada barternya di tengah laut. Kamudian dibawa masuk ke Aceh transit. Tetapi, dipergunakan disini untuk konsumsi Aceh, sisanya baru dibawa ke Jakarta,” kata Husein.

Ia juga mengaku, peredaran narkoba di wilayah Aceh mendapat dukungan dari aparat kepolisian. Polda sekarang sedang menyelidiki dugaan keterlibatan sejumlah anggota polisi dalam peredaran barang yang memabukkan tersebut. Bahkan, pihaknya bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut untuk meningkatkan patroli di sejumlah pesisir laut yang masuk titik rawan narkoba antarbenua.

Editor: Anto Sidharta

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending