KBR68H, Jakarta- Sekitar 100 warga memaksa penutupan Sekretariat Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Sidoarjo, Jawa Timur. Presidium Jaringan Islam Anti-Diskriminasi Aan Anshori mengatakan, konflik itu berakar pada perbedaan keyakinan dalam menjalankan aturan hukum Islam. Akibatnya, satpol PP menurunkan paksa papan nama MTA tersebut. Ia menyerukan agar warga yang bersitegang menghindari jalan kekerasan.
"Sampai sekarang aparat masih berjaga untuk memastikan properti di MTA tidak dihancurkan. Saya berharap, terutama dari teman-teman NU di sana, untuk menyelesaikan dengan cara dialog. Karena MTA tidak hanya di Sidoarjo saja, terutama di wilayah yang berdekatan dengan Jawa Tengah itu konflik Nahdiyin dan MTA itu meruncing," ungkap Presidium Jaringan Islam Anti-Diskriminasi Aan Anshori ketika dihubungi KBR68H.
Aan Anshori menambahkan, tidak ada bentrokan fisik dalam ketegangan itu. Namun, ia berharap polisi terus menjamin keamanan di MTA tersebut. Ini bertujuan untuk melindungi kebebasan berkeyakinan kelompok itu. Selain itu, ia berharap pemerintah daerah menghentikan ceramah yang menebar kebencian.
Warga Desak Sekretariat Majelis Tafsir Al Quran Sidoarjo Ditutup
Sekitar 100 warga memaksa penutupan Sekretariat Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Sidoarjo, Jawa Timur

NUSANTARA
Minggu, 27 Okt 2013 21:26 WIB


keyakinan, agama, toleransi, MTA. diskriminasi
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai