Bagikan:

Warga Desa Tegaldowo: Pembangunan Pabrik Semen Merusak Lingkungan!

KBR68H, Rembang - Sekira 400-an warga desa Tegaldowo, Timbrangan dan sekitarnya di kecamatan Gunem kemarin menggelar aksi demo menolak rencana pembangunan pabrik semen.

NUSANTARA

Senin, 28 Okt 2013 10:29 WIB

Warga Desa Tegaldowo: Pembangunan Pabrik Semen Merusak Lingkungan!

pembangunan pabrik semen, rusak lingkungan, rembang

KBR68H, Rembang - Sekira 400-an warga desa Tegaldowo, Timbrangan dan sekitarnya di kecamatan Gunem kemarin  menggelar aksi demo menolak rencana pembangunan pabrik semen. Mereka bahkan terlibat aksi dorong dengan aparat TNI – Polri, ketika memaksa masuk ke lokasi pengundian jalan santai yang diselenggarakan oleh PT Semen Indonesia.

Awalnya massa berkumpul di lapangan desa Tegaldowo Kec. Gunem. Massa kemudian bergerak menuju calon lokasi pabrik semen di tengah hutan antara desa Pasucen dengan Pertigaan Songkel Mereng desa Kadiwono Kec. Bulu. Tua muda, pria maupun wanita naik 11 truk, sepanjang perjalanan meneriakkan yel yel penolakan pabrik semen.

Begitu tiba di lokasi, kebetulan yang berjaga jaga hanya anggota Polsek dan Koramil Gunem. Tampak pula Kapolres Rembang, Muhammad Kurniawan. Sementara anggota pengendali massa dari Polres Rembang siaga di Polsek Gunem dulu, sambil menunggu perintah. Ternyata massa sulit dikendalikan dan langsung menerobos ke lokasi panggung tempat pengundian jalan santai. Polisi, TNI dan juga Kapolres Rembang sempat menghalangi. Aksi saling dorong tidak terelakkan. Bahkan Kapolres sampai kewalahan meredakan emosi warga.
Karena aparat kalah jumlah, akhirnya massa bisa beraksi di depan panggung, melancarkan orasi.

Ali Nugroho, pemuda desa Tegaldowo Kec. Gunem dengan nada menggebu gebu menyatakan menolak rencana pembangunan pabrik semen, karena khawatir merusak lingkungan, memicu polusi dan mengancam keselamatan sumber air. Menurut Ali janji janji perekrutan tenaga kerja lokal, hanya bohong belaka.

Ia mencontohkan masyarakat sekitar pabrik semen di Tuban Jawa Timur, mayoritas pekerja adalah kaum pendatang. Dengan alasan ijazah rendah dan tidak mempunyai keahlian, warga di dekat pabrik, hanya menjadi penonton. Ali menegaskan siap mati, demi mengawal tuntutan tersebut.

Camat Gunem, Teguh Gunawarman dan Kapolres Rembang, AKBP Muhammad Kurniawan terpaksa naik panggung untuk melayani pendemo. Tak ada satupun perwakilan PT Semen Indonesia yang datang menanggapi.
Camat Gunem, Teguh Gunawarman mengklaim pihaknya beberapa kali sudah menyampaikan tuntutan penolakan warga kepada pemerintah kabupaten dan investor PT Semen Indonesia.

Sejumlah orang mendesak Camat Gunem untuk bersikap menolak pabrik semen, namun Teguh menolak, karena bukan mempunyai kapasitas menolak atau menyetujui. Ia berjanji akan mempertemukan perwakilan warga dengan manajemen PT Semen Indonesia.

Sumber: Radio R2B

Editor: Doddy Rosadi

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending