KBR68H, Jakarta - Tokoh Islam liberal Ulil Abshar Abdalla mengajak masyarakat akademis berani menolak ancaman pembungkaman kebebasan berbicara di kampus oleh kelompok agama radikal. Ini menyusul batalnya seminar ilmiah di Universitas Islam Negeri Syarif Qasim Pekanbaru Riau akibat ancaman kelompok garis keras. Menurut Ulil, kebebasan berpendapat merupakan syarat mutlak bagi kehidupan dunia ilmiah.
"Ini saya kira perkembangan yang mengkhawatirkan karena rupanya konservatifme yang berkembang di beberapa kota besar di Indonesia mulai mempengaruhi kebebasan akademik di kampus. Dunia akademik itu dunia di mana semua orang mestinya dalam kerangka akademis dan keilmuan dihargai untuk menyampaikan pendapat ilmiah mereka. Hak menyampaikan pendapat dijamin oleh konstitusi negara kita,”kata Ulil saat dihubungi KBR68H, Senin (21/10).
Tokoh Islam liberal Ulil Abshar Abdalla mencontohkan, diskusi di Surabaya tiga bulan lalu yang mengundang dirinya. Ketika itu, kelompok radika FPI mengancam untuk menghentikan diskusi itu. Namun, pantia bersikukuh menyelenggarakan.
Kemarin, panitia diskusi terpaksa membatalkan perbincangan soal Demokrasi di Negara-negara Muslim. Pasalnya, panitia menerima ancaman fisik dari ormas radikal FPI dan Majelis Ulama Indonesia. Namun, FPI sudah membantah terlibat dalam kasus pelarangan Ulil ceramah di UIN Syarif Qasim. Mereka mengklaim, larangan itu datang dari MUI Riau dan juga pihak internal kampus.
Editor: Doddy Rosadi
Ulil Ajak Masyarakat Berani Lawan Ancaman dari Ormas Radikal
KBR68H, Jakarta - Tokoh Islam liberal Ulil Abshar Abdalla mengajak masyarakat akademis berani menolak ancaman pembungkaman kebebasan berbicara di kampus oleh kelompok agama radikal.

NUSANTARA
Senin, 21 Okt 2013 16:16 WIB


ulil, fpi, MUI, dilarang ceramah
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai