Bagikan:

Tolak PHK, Ratusan Tenaga Alih Daya Jamsostek Mogok Kerja

Sekitar 200-an pekerja alih daya PT Jamsostek membuktikan ancaman mereka dengan menggelar aksi mogok di Kantor Pusat di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (22/10).

NUSANTARA

Selasa, 22 Okt 2013 13:26 WIB

Author

Sutami

Tolak PHK, Ratusan Tenaga Alih Daya Jamsostek Mogok Kerja

phk, jamsostek, tenaga alih daya

KBR68H, Jakarta –  Sekitar 200-an pekerja alih daya PT Jamsostek membuktikan ancaman mereka dengan menggelar aksi mogok di Kantor Pusat di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (22/10). 


Sekretaris Jenderal Asosiasi Pekerja (Aspek Indonesia), Sabda Pranawa Djati mengatakan, para pekerja alih daya ini bakal menggelar aksi hingga Jumat lusa. Aksi ini merupakan bentuk penolakan mereka dengan rencana manajemen Jamsostek yang bakal memutus kontrak para pekerja alih daya dengan alasan melanggar aturan Kementerian. 


Kata Sabda, selain menolak peraturan kementerian, para pekerja meminta langsung diangkat menjadi karyawan Jamsostek tanpa melalui tes ulang. Aspek Indonesia merupakan organisasi pendamping pekerja alih daya Jamsostek.


“Manajemen Jamsostek itu menafsirkan Permen 19 tentang pembatasan jenis pekerjaan yang bisa dioutsourcing kepada penyedia jasa kan ada 5 jenis. Masa transisinya satu tahun sampai November 2013. Manajemen Jamsostek menafsirkan bahwa per 1 November tidak boleh ada lagi tenaga outsourcing di core bisnis. Maka mereka melakukan PHK per 31 Oktober, “ ujar Sabda.


Sabda Pranawa Djati menambahkan, keinginan para pekerja bertemu dengan manajemen Jamsostek saat ini belum juga dipenuhi. 


Manajemen Jamsostek akhir bulan ini bakal memutus kontrak para pekerja alih dayanya yang mencapai lebih dari seribu orang. Langkah ini dilakukan menyusul larangan Menteri Tenaga Kerja kepada perusahaan menggunakan tenaga alih daya di sektor utama. Selain Jamsostek, aksi mogok juga dilakukan pekerja alih daya PLN Jawa Tengah.


Editor: Antonius Eko 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending