KBR68H, Jakarta – Sekitar 200-an pekerja alih daya PT Jamsostek membuktikan ancaman mereka dengan menggelar aksi mogok di Kantor Pusat di kawasan Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (22/10).
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pekerja (Aspek Indonesia), Sabda Pranawa Djati mengatakan, para pekerja alih daya ini bakal menggelar aksi hingga Jumat lusa. Aksi ini merupakan bentuk penolakan mereka dengan rencana manajemen Jamsostek yang bakal memutus kontrak para pekerja alih daya dengan alasan melanggar aturan Kementerian.
Kata Sabda, selain menolak peraturan kementerian, para pekerja meminta langsung diangkat menjadi karyawan Jamsostek tanpa melalui tes ulang. Aspek Indonesia merupakan organisasi pendamping pekerja alih daya Jamsostek.
“Manajemen Jamsostek itu menafsirkan Permen 19 tentang pembatasan jenis pekerjaan yang bisa dioutsourcing kepada penyedia jasa kan ada 5 jenis. Masa transisinya satu tahun sampai November 2013. Manajemen Jamsostek menafsirkan bahwa per 1 November tidak boleh ada lagi tenaga outsourcing di core bisnis. Maka mereka melakukan PHK per 31 Oktober, “ ujar Sabda.
Sabda Pranawa Djati menambahkan, keinginan para pekerja bertemu dengan manajemen Jamsostek saat ini belum juga dipenuhi.
Manajemen Jamsostek akhir bulan ini bakal memutus kontrak para pekerja alih dayanya yang mencapai lebih dari seribu orang. Langkah ini dilakukan menyusul larangan Menteri Tenaga Kerja kepada perusahaan menggunakan tenaga alih daya di sektor utama. Selain Jamsostek, aksi mogok juga dilakukan pekerja alih daya PLN Jawa Tengah.
Editor: Antonius Eko