Bagikan:

Tokoh Muda NU: Indonesia Bukan Negara Islam, Siapa Pun Boleh Jadi Pemimpin

KBR68H, Jakarta

NUSANTARA

Kamis, 31 Okt 2013 08:30 WIB

Author

Doddy Rosadi

Tokoh Muda NU: Indonesia Bukan Negara Islam, Siapa Pun Boleh Jadi Pemimpin

FPI, lurah susan, nadhaltul ulama, bukan negara islam


KBR68H, Jakarta – Penolakan ormas FPI kepada Lurah Susan dan Grace dengan alasan agama merupakan sesuatu yang tidak masuk akal. Tokoh muda Nadhlatul Ulama Zuhairi Misrawi mengatakan, Indonesia adalah negara dengan mayoritas umat Islam tetapi bukan negara Islam. Karena itu, semua yang ada dalam kitab suci Al Quran tidak bisa serta merta diterapkan.

Sebagai negara yang mengedepankan kebangsaan dan kesetaraan, siapa pun boleh menjadi pemimpin di negeri ini. Syaratnya, punya kemampuan untuk menjadi pemimpin tanpa harus melihat agamanya.

“Selama ini kan warga Jakarta juga dipimpin oleh Ahok yang bukan beragama Islam, tidak masalah. Lalu kenapa Lurah Susan dan Grace dijadikan masalah. Lagipula, FPI itu kan bukan representasi dari umat Islam di seluruh Indonesia. Jadi tuntutan mereka itu bukan merupakan tuntutan dari umat Islam di Indonesia. Yang paling penting adalah menerapkan asas kesetaraan tanpa melihat suku, agama dan ras,”kata Zuhairi ketika dihubungi KBR68H, Kamis (31/10) melalui sambungan telepon.

Zuhairi mengakui, masih ada sejumlah umat Islam di Indonesia yang keberatan apabila dipimpin oleh non Muslim. Namun, hal itu sebenarnya tidak perlu jadi masalah apabila pemimpinnon Muslim itu punya kemampuan dan bisa membawa kehidupan yang lebih baik kepada warganya.

Sebelumnya FPI memprotes penempatan Grace Tiaramudi sebagai lurah di Pejaten Timur. Lurah Grace yang beragama Kristen dianggap tidak merepresentasikan warga Pejaten Timur yang mayoritas beragama Islam.

FPI mengancam akan melakukan demo ke Balaikota jika Lurah Grace tidak segera dipindahkan. Selain lurah Grace, FPI juga menolak penempatan lurah Susan Jasmine Zulkifli di kelurahan Lenteng Agung dengan alasan yang sama.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)

Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut

Menguji Gagasan Pangan Cawapres

Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai

Most Popular / Trending