KBR68H, Jakarta- Kepolisian Indonesia menyita tiga pucuk senjata api beserta amunisinya saat penangkapan terduga teroris di Bone Sulawesi Selatan. Juru Bicara Kepolisian Agus Rianto mengatakan barang bukti tersebut ditemukan dalam mobil yang digunakan para tersangka. Selain itu ditemukan satu buah senjata tajam. Saat ini barang bukti masih terus diselidiki untuk mengembangkan penyidikan.
"Barang bukti yang berhasil kita temukan, antara lain ada dua pucuk senjata api jenis revolver dan sig shower dan ada beberapa amunisi baik kaliber 38 maupun 9, ada juga senjata tajam dan satu unit kendaraan roda empat yang digunankan saat ditangkap,” kata Agus di Mabes Polri.
Kemarin tiga terduga teroris ditangkap Densus 88 di Desa Alinge, Kecamatan Ulaweng, Bone, Sulawesi Selatan. Ketiganya adalah Suardi, Jidu alias Umairm dan Ahmad Iswan. Saat penangkapan polisi terpaksa menembak mati Suhardi karena melawan. Mereka diduga merupakan jaringan Abu Uswah yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Ketiga pelaku dibawa ke Makassar, Sulawesi Selatan, oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Sebelumnya, Densus 88 Antiteror juga menangkap terduga teroris yang diduga akan melakukan peledakan Kedubes Myanmar. Terduga teroris ini ditangkap di Jalan Kota, Yogyakarta, Sabtu 10 Agustus 2013.
Terduga teroris yang ditangkap adalah Muhamad Syaiful, warga asal Kebumen, Jawa Tengah. Saat ditangkap Syaiful sedang bersama saudaranya, Bayu, warga Seyegan, Sleman.
Editor: Doddy Rosadi
Terduga Teroris di Bone Membawa Tiga Senjata Api
KBR68H, Jakarta- Kepolisian Indonesia menyita tiga pucuk senjata api beserta amunisinya saat penangkapan terduga teroris di Bone Sulawesi Selatan.

NUSANTARA
Jumat, 18 Okt 2013 14:04 WIB


terduga teroris, bone, densus 88
Kirim pesan ke kami
WhatsappRecent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Strategi Perempuan Pengemudi Ojol Mengatasi Cuaca Ekstrem (Bag.4)
Arab Saudi Bangun Taman Hiburan Bertema Minyak di Tengah Laut
Menguji Gagasan Pangan Cawapres
Mahfud MD akan Mundur dari Menkopolhukam, Jokowi: Saya Sangat Hargai